Doa Ibu itu diijabahi Allah.Ketika dewasa,si anak yg brnama Abu Qasim Azzamakhsyari,mjd 'Ulama' brillian dg tafsir ALKASSYYAF

Doa Ibu Teramat Mustajab

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu “ (Lukman 14).

Ibu dialah orang yang paling besar jasa dan pengorbanannya untuk kita. Ibu adalah orang yang paling dekat hubungan emosionalnya dengan kita. Ibu adalah orang yang telah mengasuh dan membesarkan kita dengan segenap curahan cinta dan kasih sayangnya. Karenanya, Islam mewajibkan setiap orang beriman untuk senantiasa berbakti kepada kedua orang tua, terutama kepada ibunya “.Kedekatan anak dengan ibu dan lebih seringnya anak berani menentang kepada ibu daripada bapak adalah dua keadaan yang bisa saja mendorong ibu untuk mendoakan anak menjadi lebih baik dan meraih sukses di kemudian hari. Atau malah sebaliknya, sang ibu membiarkan anak hidup sengsara dan tak mau memaafkan kesalahan sang anak bila si anak terlanjur durhaka. Atau bahkan sang ibu malah mendoakan keburukan bagi anaknya dengan kutukannya. Hal ini dapat kita simak dari kisah klasik Al Juraid dan di tanah air kita kisah Malin Kundang dari daerah Minangkabau. Benar tidak cerita ini, tentu yang penting menjadi pelajaran buat kita.

Karena itu seorang ibu harus amat hati-hati mengeluarkan kata-kata, misalnya lantaran kesal terhadap perilaku anaknya. Sebab doa kebaikan atau keburukan si ibu kepada anak adalah salah satu doa yang didengar oleh Allah SWT. Di zaman dahulu, di desa terpencil Zamakhsyar, ada seorang bocah yang mempermainkan dan secara iseng mematahkan kedua kaki anak burung. Binatang malang ini mencicit kesakitan, tapi si bocah malah tertawa terbahak-bahak melihatnya. Ketika kejadian itu disaksikan oleh ibunya, sang ibu menjadi emosi dan marah . “Oh anakku. Bagaimana kamu bisa seenaknya mematahkan kaki burung kecil itu?Iitu berdosa anakku. Ia sangat kesakitan. Coba pikirkan jika itu terjadi padamu. Kamu akan menderita anakku. Kamu sungguh keterlaluan!“ Si bocah menjadi ketakutan, karena merasa baru kali ini ibunya marah seperti itu.

Belasan tahun kemudian, anak si ibu itu mengikuti pendidikan di Iran. Ketika pulang, ia naik kuda. Tiba-tiba kaki kuda yang ditungganginya,digigit oleh seekor kalajengking besar. Sang kuda meringkik kesakitan, terhuyung, kemudian terjerambab dan si anak itu jatuh terjungkal . Malang baginya, tubuhnya ditindih oleh kudanya. Kakinya selain terkilir berat juga terinfeksi sehingga menurut tabib, harus diamputasi. Sang ibu benar-benar merasa terpukul atas nasib yang menimpa anak tunggalnya itu. Namun suatu malam, usai ia melaksanakan salat tahajjud, ia teringat dengan kata-kata buruk yang pernah diucapkannya belasan tahun silam terhadap anaknya itu. Dalam larut atas rasa berdosa yang tak terkendali itu, ia pun berdoa kepada Allah, agar anaknya meski cacat tubuh, bisa menjadi orang yang saleh dan berguna bagi Islam dan kaum Muslim.

Doa baik sang ibu itu diijabah oleh Allah. Ketika dewasa, si anak yang bernama Abu Qasim Azzamakhsyari itu, menjadi seorang ulama paling brillian di zamannya, dengan kitab tafsirnya yang termasyhur Alkasysyaf. Dialah satu-satunya ulama yang buntung kedua kakinya dan itu diyakini buah dari “kata-kata buruk “ sang ibu. Ia menjadi tokoh ternama, dan itu juga diyakini sebagai buah dari “kata-kata mulia “ sang ibu. Benarlah sabda Nabi SAW bahwa salah satu doa yang pasti dikabulkan Allah adalah yang terucap dari mulut orang tua (demi nasib anaknya). Maka berhati-hatilah berucap untuk anak-anak kita (Bahan buku ‘Adakah Allah Selalu di Hatimu ‘ terbitan Repbulika.)
Oleh karena itu , baik diminta atau tidak, merasa perlu atau tidak, disadari ataupun tidak disadari, pada dasarnya anak itu mengharap sentuhan doa orang tua mereka, terutama dari sang ibu yang melahirkannya. Itulah salah satu fitrah anak, berharap agar didoakan oleh orang tuanya. Di zaman Nabi Sulaiman , ada seorang laki-laki yang hidup di dalam sebuah kubah berpintu empat yang ada di dasar laut. Laki-laki di dalam kubah itu telah berdiam di dalamnya lebih dari seribu tahun lamanya. Ia mendapatkan makanan dan minuman yang enak dan lezat, yang dikirim oleh Allah melalui burung. Laki-laki itu kerjanya hanya beribadah saja kepada Allah di dalam kubah tersebut. Pertanyaannya, mengapa ia mendapat karamah seperti itu? Ternyata lantaran ia sangat bakti pada kedua orang tuanya. Ia telah merawat kedua orang tuanya selama tujuh puluh tahun. Dan saking sayangnya orang tua kepada anaknya itu, si ibu sebelum meninggal berdoa agar anaknya itu ditempatkan oleh Allah pada tempat yang tidak berada di di bumi juga di langit, sehingga setan pun takkan mampu melihatnya. Bapaknya, sebelum meninggal dunia berdoa, semoga anaknya dipanjangkan umurnya. Doa kedua orang tuanya diijabah Allah dan terjadilah kedahsyatan yang luar biasa. Sampai-sampai Nabi Sulaiman AS diperintahkan oleh Allah untuk menyaksikan laki-laki yang berbakti kepada orang tuanya itu.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa doa ibu atau orang tua kepada anaknya mustajab. Mengapa? Sebab dua kekuatan menjadi satu. Pertama kekuatan dari daya ubah doa. Kedua kekuatan dari kemuliaan orang tua., khususnya ibu yang jelas-jelas harus lebih dimuliakan oleh anak. Wallahualam.

sumber : http://www.pontianakpost.com/?mib=berita.detail&id=11210

Doa Ibu itu diijabahi Allah.Ketika dewasa,si anak yg brnama Abu Qasim Azzamakhsyari,mjd 'Ulama' brillian dg tafsir ALKASSYYAF
Posted by: Risalahati Dedic Ahmad Updated at: 02:51
Doa Ibu itu diijabahi Allah.Ketika dewasa,si anak yg brnama Abu Qasim Azzamakhsyari,mjd 'Ulama' brillian dg tafsir ALKASSYYAF RISALAHATI , By Risalahati, Published: 2010-03-20T02:51:00+07:00, Title: Doa Ibu itu diijabahi Allah.Ketika dewasa,si anak yg brnama Abu Qasim Azzamakhsyari,mjd 'Ulama' brillian dg tafsir ALKASSYYAF, Rating5 of 8765432 reviews

No comments:

Post a Comment