akan ku tuliskan kembali

akan ku tuliskan kembali
senyum itu
yg terpahat pada dinding kamarku
atau pada batu gunung musim itu

akan ku petikkan lagi
bunga itu
yg pernah tercampakkan di tanah lalu
atau yg pernah terselip di jemari gitarku

akan ku dekap lagi cerita itu
yg pernah hadir saat petang memerah
untuk sebuah kenangan
meski samar..
jelas tertinggalkan
Baca Selengkapnya ... »»  

munajat sepi

diam tak berarti ak hilang
sepi tak berarti ak mati
ak tetap bernyawa cinta
ak tetap budak cinta
yg sll mentasbihkan namamu
di tiap detak dan hembusanku
ku relakan ruhku pergi mnjelajahi sepi
mencari duniamu tak bertepi
dimana hnya ad ak dan kamu
dimana hidup dan mati,hitam dan putih,senang ataupun sedih
semuanya tak pnya arti selain dirimu
krn mncintaimu adalah indah
mncumbui hadirmu adalah anugrah
krn engkaulah pemilik cinta itu ,,,

Baca Selengkapnya ... »»  

katakanlah

tanah ini kian tak bertuan
dicumbui galau tak beralasan
ditumbuhi risau mencadas berbatu
entahlah,,
kmn perginya embun2 itu
kabut yg menyusu pd pucuk2 angin pun hilang
mmbawa semua senyuman ceria pagi
yg trtinggal hnya ilalang kering mnggeliat terbakar kecupan mentari yg dl hngat mmbuai
lusuh mendebu tanah ini
smpai kerikil trkelupas dr muka bumi
perih terik terus mnerangi
wahai mendung,,
wahai hujan,,
tak patutkah ia tuk kau sirami?
atau sekedar mreguk setetes ibamu?
knp trs terbiar tnp sedikit cercamu?
masihkah pantas menikmati cintamu?
Baca Selengkapnya ... »»  

trotoar ini

ku senang berjalan di atas trotoar ini
yg basah oleh siraman air hujan
begitu menenangkan...
tengadah memandangku dg tatapan tak berdosanya
penuh senyuman menjurus tanya
entah kenapa ia begitu pemurah
itu mngkn memang takdirnya
menjadi alas bagi kaki kaki anjing yg "najis"?
hanya sesekali menjegal langkah langkah yg sombong
menuntun tapak tapak gontai tak tersesat
menjadi rumah bagi jiwa jiwa tak bertahta
menjadi jalanan bagi sekawanan peri kecil mencari tuannya

hai kawan,,selamat malam...
ini aku,,semoga kau masih menyimpan rahasia2ku yg dulu *,*
Baca Selengkapnya ... »»  

musimku

tilasan wangi wangi deras hujan senja ini
meruang di sekujur jasad lalu
khas terhadir di bias binar bulan
yg bersemayam di genangan tanah
membaur di daun kemangi
hembus mendebu di nafas ilalang
melirikkan tanya penuh paksa
"apakah itu sudah berlalu ?" seloroh seenaknya
"tidak" jawabku
"kau curang!" jawabku sekali lagi

aku tahu senyum mawar yg tersalib di tembok kamarku,
kau kan yg melakukan?
dan tetesan iba yg membasah di pundakku,
itu jg km sengaja.
kenapa kau terus tawan wangi ini
sementara kau tahu aku tak mampu ,,,wahai musimku!

kenapa tidak kau rejam saja aku dengan perihmu itu
biar sekalian aku meregang pedih menikmati
kenapa tidak kau hunus aku dengan tangismu itu
biar aku sekalian kotor terbelah bernistadurja
kenapa harus kau campuri malam malamku dg rayuanmu itu
aku tak mampu...
relakan aku...
tutuplah matamu...
jngan kau hadirkan lagi kecupan itu
yg sll hangat bersemayam
aku tak mampu..
aku tak mampu...
aku bukan malaikat kecil itu

ingin ku berteriak sekeras kerasnya
biar runtuh semesta musimku
biarkan ku terserak berhamburan
biar ku tantang langit
biar ku tentang badai
biar aku hancur oleh murkanya
biarkan saja..
biarkan aku..
biarkan aku..
biarkan aku..
Baca Selengkapnya ... »»  

waktuku

saat memberiku lagi waktu
hitam dan putih
aku bunga segala anugrah
meski lukisku tak selalu indah

di labuhan ini...
semua arti namun hiasan
terjamah tak dalam belaka
utuh nian satu
dewasa nian jauh
aku ingin terus tahu
semoga atas semuaku

karna takdir masih menyimpan banyak kata

rabu,14 juli 1999
Baca Selengkapnya ... »»  

separuh musim

utuhnya satu lukisan waktu
masih tetap memikat
masih terus menguat
biarlah saja...
diam pun berharap
biarlah terucap
satu atau seribu
saat musnah semua arti
saat perih menguasai

tergenggam tak tenggelam
angkatlah dalam dalam
dalam terang dan temaram
seperti wangi terus bersemayam

diserpihan sendiri
tak pernah berhenti
tetap menikmati
rasa saatkan tiba


14 august 99
Baca Selengkapnya ... »»