Manusia dalam cermin

Sepasang suami istri yang telah menikah dengan bahagia, dan menjalani rumah tangga yang bahagia, lambat laun mengalami perubahan dalam rumah tangganya.
sisuami melihat perubahan yang drastis pada istrinya ketika dia melahirkan anak kedua mereka.
perubahan pisik pada tubuh si istri mulai melebar, alias mulai gendut. namanya wanita, tentu saja ia berusaha mati2an inginkan tubuh idealnya lagi.
suaminya melihat isterinya sibuk pergi pagi dan pulang malam, akhirnya bertanya pada istrinya.
"mama,..kenapa sih koq selalu pulang malam? dan tampak lelah ?"
"maaf pa,..tubuh mama sdh tidak indah untuk dipandang lagi,..jadi mama ikut fitness!"
"hm,..mama,..mama,..coba sini !" kata sisuami sambil merangkul isterinya melihat kedalam cermin.
"mama lihat, dua orang manusia dalam cermin ini?" istrinya menggangguk.
"apapun yang terjadi pada perubahan pisik pada 2manusia dalam cermin ini, papa akan selalu mencintainya, nggak peduli berubah menjadi apapun,..papa akan tetap mencintai mama."kata si suami pada istrinya.
ha ha,..kadang kita lupa bahwa pernikahan itu merupakan menuju kedewasaan, semua mengalami proses, tidak kekal (annica).bagi kita yang bisa memahami konsep dari anica ini maka kita akan hidup berbahagia selamanya. seperti kisah manusia dalam cermin ini, kita nggak boleh melihat seribu kekurangan dari pasangan kita, dan melupakan sejuta kebaikan pasangan kita.baik dan buruk merupakan sisi kehidupan itulah kehidupan. semoga sedikit tercerahkan.
Baca Selengkapnya ... »»  

Kesabaran : Ayah, Anak serta Burung Gagak

Di suatu sore hari pada suatu desa kecil, ada seorang yang sudah tua duduk bersama anak nya yang masih muda yang baru saja diwisuda akan kelulusannya pada perguruan tinggi ternama di kota itu. Mereka duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Saat mereka berbincang-bincang, datang seekor burung hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menuding jari ke arah burung itu sambil bertanya,

“Nak, apakah benda hitam itu?” “Burung gagak”, jawab si anak.
Ayah mengangguk-anggukkan kepala, namun tak berapa lama kemudian, ayah mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit keras.

“Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi kemudian tak berapa lama si ayah kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Si anak merasa sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,

“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.

tidak lama kemudian, sang ayah sekali lagi mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada tinggi dan kesal kepada sang ayah,

“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????

Itu burung gagak Ayah….., burung gagak”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Kemudian si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.Kemudian si ayah keluar dengan sebuah buku di tangannya. Dia mengulurkan buku itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Ternyata buku tersebut adalah sebuah diary lama.

Sambil menunjuk pada suatu lembaran pada buku si ayah berkata, “Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,”.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.

“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,

“Ayah, apa itu?” Dan aku menjawab, “Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,

“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah. Engkau telah dewasa anakku. Asahlah kesabaranmu. karena itu adalah salah satu kunci meraih suksesmu”

Lalu si anak seketika memerah karena malu. Ia bersimpuh di kedua kaki ayahnya meminta maaf atas apa yg telah ia perbuat.

Sahabat
Dalam hidup, kesabaran adalah salah satu point penting untuk meraih kesuksesan. Anda ingin sukses dalam pendidikan, maka sabarlah dalam belajar. Cernalah pelajaran satu demi satu. Ingin sukses dalam berkarir, bersabarlah dalam menyumbangkan yang terbaik. Ingin sukses dalam kehidupan dunia agar berhadiahkan surga? maka bersabarlah dalam mentaati perintah Allah dan bersabar dalam beribadah kepadaNYa.
Baca Selengkapnya ... »»  

Semua saling ketergantungan

Suatu hari Tikus melihat dirumah Pak Tani telah dipasang sebuah perangkap tikus, tikus yang baik hati segera memberitahukan temannya ayam, babi, dan sapi. namun reaksi Ayam mendengar hal itu tertawa "ha ha tikus2,..jebakan itu kan didalam rumah, sedang aku diluar rumah tidak berhubungan denganku !"kata ayam, "tapi,..aku ingin kamu hati2" kata tikus.lalu si babi sama mentertawakan sitikus , lucu kamu tikus jebakan itu takkan bisa melukaiku,..kan didalam rumah,..ha ha ha !" kata Babi terpingkal2. si Sapi malah lebih kencang tertawanya."ha haha,..jebakan itu bisa hancur oleh kakiku yang perkasa,..wkwkwkkw ada ada saja kau." akhirnya tikus kembali lubangnya.
selang berapa lama, terdengar suara perangkap tikus itu "trak", pak tani pun bangun dan segera meraba jebakan tikusnya, namun yang kena adalah seekor ular derik, dan pak tani pun digigitnya. karena sakit, pak tani harus beristirahat, istrinya pak tani ingin suaminya segera baikan, menyembelih ayam untuk sop, lewat lah" si ayam".tapi pak tani tak kunjung sembuh, tetangga mengajurkan agar memasakan sesuatu yang punya nilai gizi lebih, maka di masakanlah daging babi, lewatlah "si babi."kemudian pak tani meninggal, orang2 datang melayat mengantar kepergian pak tani, akhirnya isteri pak tani menyuruh untuk memotong sapinya buat makan para pelayat suaminya, lewat juga "sisapi". kadang kita meremehkan hal sepele, karena dari hal2 sepele sebenarnya bisa berhubungan, hal terkecil apapun jangan diabaikan dianggap sepele.karena kehidupan itu berhubungan dengan semua orang saling keterkaitan, yaitu paticcasamupadda, hukum sebab musabab yang saling ketergantungan.kebaikan adalah kebaikan, sekecil apapun kebaikan, keburukan adalah keburukan, sekecil apapun adalah keburukan, sadarilah.
Baca Selengkapnya ... »»  

4 Jenis Manusia

Kutipan Dhammadesana B.Piyasilo @ Kathina Dana 2011,C.Surya Dharma,29/10/2011)

1. Datang Gelap, Pergi Gelap
2. Datang Gelap, Pergi Terang
3. Datang Terang, Pergi Gelap
4. Datang Terang, Pergi Terang

ad.1. Dikarenakan perbuatan buruk yg dilakukan di kehidupan lampau, maka seseorang dilahirkan dalam keadaan tidak menyenangkan, tidak membahagiakan secara fisik & batin di kehidupan sekarang. Namun, dikarenakan di kehidupan sekarang ia tdk memiliki keyakinan terhadap Tiratana, tdk suka berdana, tdk melaksanakan sila; maka di kehidupan akan datang, ia akan dilahirkan dgn keadaan yg sama/lbh buruk dari keadaan sekarang.

ad.2. Dikarenakan perbuatan buruk yg dilakukan di kehidupan lampau, maka seseorang dilahirkan dalam keadaan tidak menyenangkan, tidak membahagiakan secara fisik & batin di kehidupan sekarang. Namun, dikarenakan di kehidupan sekarang ia memiliki keyakinan terhadap Tiratana, suka berdana, melaksanakan sila; maka di kehidupan akan datang, ia akan dilahirkan dgn keadaan yg lebih baik dari keadaan sekarang.

ad.3. Dikarenakan perbuatan baik yg dilakukan di kehidupan lampau, maka seseorang dilahirkan dalam keadaan menyenangkan, membahagiakan secara fisik & batin di kehidupan sekarang. Namun, dikarenakan di kehidupan sekarang ia tdk memiliki keyakinan terhadap Tiratana, tdk suka berdana, tdk melaksanakan sila; maka di kehidupan akan datang ia akan dilahirkan dgn keadaan yg lbh buruk dari keadaan sekarang.

ad. 4. Dikarenakan perbuatan baik yg dilakukan di kehidupan lampau, maka seseorang dilahirkan dalam keadaan menyenangkan, membahagiakan secara fisik & batin di kehidupan sekarang. Dan dengan merenungkan hal ini, maka ia dengan penuh kesungguhan memiliki keyakinan terhadap Tiratana, dengan penuh keyakinan memupuk jasa kebajikan/berdana & dengan penuh kewaspadaan melaksanakan sila; maka di kehidupan akan datang ia akan dilahirkan dengan keadaan yg sama/lebih baik dari keadaan sekarang.

Mettacittena,
Semoga semua makhluk hidup berbahagia..
Baca Selengkapnya ... »»  

Hanya Perasaan

Waktu hidup ini indah, selaras, mudah bagi kebanyakan dari kita untuk menjadi “orang baik”. Tantangan datang saat lingkungan berubah. Di saat buruk, masih bisakah kamu tetap ”baik” seperti itu?

Saat rekan kerja saya pergi, tiba-tiba banyak sekali pekerjaan dia yang harus saya kerjakan… Saya jadi mudah hilang kesabaran.Tapi saat saya kenali bagaimana hal ini melukai diri saya (saya berlagak, dan udara panas mengalir lewat tenggorokanku), saya berhenti, sejenak menarik nafas dalam-dalam dan memberitahu diriku bahwa ini hanya bagian dari pembelajaran tentang ketidak-bergunaan dan perusakan dari suatu kemarahan.

Dengan pikiran ini, saya banyak merasa lebih baik. Saya sadar kalau perasaan kita naik-turun dengan mudah saat lingkungan berubah. Hanya sekaranglah saya benar-benar melihat bagaimana kebenaran ajaran Buddha tentang ketidakkekalan dan tanpa-diri—segala sesuatu fisikal dan mental berubah dengan konstan. Sehingga, tidak ada diri yang tetap dalam apapun. Tidak ada perasaan yang riil pada dasarnya karena perasaan-perasaan ini berubah setiap saat. Kita mengungkapkan emosi saat situasi yang panas karena perasaan kita terhadap amukan itu terasa amat “riil” dan kemudian jadi pembenaran. Sela beberapa detik melalui cahaya perhatian penuh dan kamu akan melihat kemarahan itu perlahan-lahan lenyap sebagaimana ia muncul ke permukaan. Jangan pernah biarkan perasaan mengendalikan diri kita; kita seyogyanya belajar mengendalikan perasaan kita. Kelengahan membawa pada banyak karma buruk!

Jangan melekat pada perasaan apapun (baik atau buruk) dan kamu akan membuat dirimu sendiri bebas dari segala budak perasaan! Jadi, di lain waktu kamu merasa buruk, lihat perasaan itu hanya seperti perasaan-perasaan lainnya dan biar ia berlalu. Kamu tidak harus mencegah atau menunjukkan perasaan itu. Biarkan saja, namun tanggapi sewajarnya jika situasi memerlukanmu.

Ingat—Kamu dapat memilih bagaimana kamu ingin merasakan setiap detik.
Baca Selengkapnya ... »»  

Perbedaan antara Suka , Sayang dan. Cinta

Suka adalah saat kamu ingin memiliki seseorang. . .

Sayang adalah saat kamu ingin membahagiakan orang itu. . ....
Dan Cinta adalah saat kamu akan berkorban untuk orang itu . . .

Saat kamu bersedih dan menangis maka seseorang yg “menyukaimu” akan berkata ’sudahlah jangan menangis lagi’

tapi seseorang yang ‘menyayangi’ akan diam dan ikut menangis bersamamu . . .

Dan seseorang yang ‘mencintaimu’ akan membiarkanmu menangis dan menunggumu hingga tenang lalu berkata ‘mari kita selesaikan ini bersama’. . saat seseorang yang menyukaimu berada disampingmu maka dia akan bertanya ‘bolehkah aku menciummu?’

tapi seseorang yang menyayangimu maka dia akan berkata ‘biarkan aku memelukmu’

dan seseorang yang mencintaimu takkan berbicara..dia hanya akan selalu memegang erat tanganmu seakan dia takkan mau membiarkanmu terjatuh . . .

Saat kamu menyukai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan marah dan takkan mau lagi berbicara dengannya..

Tapi jika kamu menyayangi seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan menangis karenanya..

Dan jika kamu mencintai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan tersenyum walau itu pahit dan berkata ‘dia hanya belum tahu apa yg dia lakukan’

Suka hanyalah keegoisan diri sendiri…
Sayang adalah memberi dan menerima..
Dan Cinta. adalah rela berkorban…

Suka hanya akan berbuat jika itu menyenangkan..
Sayang berbuat karena ingin selalu ada untuknya..
Dan Cinta berbuat karena tak ingin membuatnya terluka tak peduli bagaimana keadaan kita
Baca Selengkapnya ... »»  

Agar Blog Tidak Bisa DiOpen Source ctrl+U ctrl+A ctrl+C


Untuk blogspot :
- Login
- Pengaturan
- Edit html dan cari kode <body>
- Lalu ganti kode tersebut dengan kode dibawah ini.

<body oncontextmenu=’return false;’ onkeydown=’return false;’ onmousedown=’return false;’>


Untuk wordpress :
- Login
- Appearance
- Editor
- Header.php
- Cari kode <body>
- Lalu ganti dengan kode berikut.

<body oncontextmenu=’return false;’ onkeydown=’return false;’ onmousedown=’return false;’>
Baca Selengkapnya ... »»  

Ayam atau telur yg duluan?

Seorang anak bertanya kepada Thich Nhat Hanh, “Yang mana lebih dulu, ayam atau telur?”

Thay : Apakah ayam atau telur lebih dahulu? Ini adalah pertanyaan yang sangat menarik. Namun karena kamu adalah praktisi meditasi, kamu harus berhati-hati dalam menjawab. Kamu harus melihat lebih mendalam untuk dapat menjawabnya. Lihatlah pohon lemon . Kamu hanya melihat ranting-ranting dan dedaunan. Kamu tidak melihat beberapa bunga dan buah lemon pada pohon itu. Namun hal itu terjadi bila kamu tidak mempraktikkan meditasi. Bila kamu melihat lebih dalam, sebagai seorang meditator yang baik, baik saat kamu melihat pohon itu, bahkan bila pohon itu tidak berbunga dan berbuah, kamu tetap dapat melihatnya. Pohon itu tidak berbunga ataupun berbuah karena membutuhkan kondisi seperti waktu, hujan dan panas. Jadi kamu tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada lemon disitu. Lemon tetap ada pada pohon itu namun tersembunyi. Pohon dan ranting, daun, bunga, dan buah lemon, mereka bersama-sama berada disana pada saat yang bersamaan. Kamu tidak dapat mengatakan yang mana muncul lebih dulu. Hanya waktu untuk kemunculannya yang berbeda, namun mereka selalu berada disana, apakah kamu melihatnya?

Saat kamu melihat ke dalam bunga, kamu hanya melihat bunga, namun sampah juga ada disana. Bila kamu membiarkannya kekeringan dalam waktu lima atau enam hari, atau mungkin hanya dalam waktu sehari bunga itu bisa menjadi sampah. Jadi sampah juga ada pada pohon itu, menunggu kondisi untuk kemunculannya. Adalah tidak tepat mengatakan bahwa tidak ada sampah pada pohon itu. Diperlukan satu atau beberapa kondisi untuk kehadirannya.

Jadi, sebagai seorang Buddhis jawaban terhadap pertanyaanmu adalah di dalam telur terdapat ayam dan pada ayam terdapat telur. Tidak ada sebelum dan sesudah.
Baca Selengkapnya ... »»  

Guru Zen dan Seorang beragama Kristen

Seorang beragama Kristen suatu hari mengunjungi seorang Guru Zen dan berkata :
-----"Bolehkah aku membacakan beberapa kalimat Khotbah di Bukit?".

-----"Silahkan, dengan senang hati aku akan mendengarkannya", kata Guru Zen itu.

Orang beragama Kristen itu membaca beberapa kalimat, lalu berhenti sejenak dan melihat Guru, Guru tersenyum dan berkata:
-----"Siapapun yang pernah mengucapkan kalimat-kalimat ini, pastilah sudah mendapatkan penerangan budi".

Orang beragama Kristen itu senang. Ia meneruskan membaca, Sang Guru menyela dan berkata ;
-----"Orang yang mengucapkan ajaran ini, sungguh dapat disebut Penyelamat dunia".

Orang beragama Kristen itu bergembira ria. Ia terus membaca sampai habis. Lalu Sang Guru berkata ;
-----"Khotbah itu disampaikan oleh Seorang yang memancarkan cahaya Ilahi".

Sukacita orang beragama Kristen itu meluap-luap tanpa batas. Ia minta diri dan bermaksud kembali untuk meyakinkan Guru Zen itu, agar ia sendiri sepantasnya menjadi seorang beragama Kristen. Dalam perjalan pulang ke rumahnya, ia berjumpa dengan Kristus di pinggir jalan.

-----"Tuhan, serunya dengan penuh semangat, saya berhasil membuat orang itu mengaku bahwa Engkau adalah Tuhan".

Yesus tersenyum dan berkata : "Apa gunanya hal itu bagimu, selain membesarkan "EGO KRISTENMU?"."

NO SARA...coba renungkan..dikutip dari :
( ANTHONY DE MELLO SJ-PASTUR)
Baca Selengkapnya ... »»  

Berdamai dengan diri sendiri

Ada seorang dokter militer yang mengikuti pasukan ke medan perang. Ia mengobati tentara yang terluka di medan perang.

Bila pasiennya sembuh dari luka, mereka di kirim kembali untuk bertempur. Akibatnya, mereka terluka lagi, lalu terbunuh.

Setelah melihat skenario ini berulang-ulang, dokter tersebut akhirnya mengalami patah semangat.

Pikirnya : Bila seseorang ditakdirkan untuk mati, mengapa aku harus menyelamatkannya ? Bila pengetahuian medisku ada gunanya, mengapa ia pergi ke medan perang dan kehilangan nyawanya.

Dokter tersebut tidak memahami apakah ada artinya ia menjadi dokter militer, dan ia sangat sedih sehingga ia tidak mampun menyembuhkan orang lagi.

Karenanya, ia naik gunung untuk mencari seorang master Zen.

Setelah bersama seorang master Zen selama beberapa bulan ...

Akhirnya, ia mengerti masalah dia sepenuhnya. Ia turun gunung untuk terus berpraktek sebagai dokter.

Katanya : INI KARENA AKU SEORANG DOKTER.

Catatan
Tidak meng-identifikasi diri sendiri dengan sesuatu atau menghubungkan sesuatu dengan "aku" dan mengerti bahwa ide adanya "aku" yang berbeda dari benda lain adalah noda, itulah kebijaksanaan sejati.
Baca Selengkapnya ... »»