8 Jenis Diet yang Sedang Ngetren Saat Ini


Beruntung seiring dengan makin tingginya tingkat obesitas, makin banyak jenis diet yang diperkenalkan pakar atau dipopulerkan oleh public figure tertentu. Konon, diet-diet ini tak hanya bisa membuat kesehatan seseorang menjadi lebih baik tapi juga meningkatkan energi hingga mengecilkan ukuran celana seseorang.


Tapi belum tentu setiap jenis diet itu dapat memberikan manfaat sesuai keinginan setiap orang karena bagaimanapun jenis diet yang diadaptasi harus disesuaikan dengan kondisi fisik orang yang menjalankannya. Agar tak penasaran, simak dulu paparan 8 jenis diet yang sedang ngetren dan mungkin ingin Anda coba seperti yang dilakukan dari foxnews, Jumat (30/11/2012) berikut ini.


1. Green smoothies
Campuran sayuran hijau dan buah-buahan berkonsentrasi tinggi ini setara dengan lima porsi sayur-buah namun disajikan dalam satu gelas. Smoothie ini biasanya sarat dengan berbagai jenis sayuran hijau yang konsumsinya tidak memadai seperti kale dan bayam. Terkadang smoothie ini juga terbuat dari almond atau santan yang rasanya manis.

Terlepas smoothie ini terbuat dari bahan yang masih segar atau produk berisi berbagai jenis sayuran yang telah dihaluskan dan dicampur menjadi satu, smoothie ini telah mengandung berbagai vitamin, mineral dan nutrisi lainnya. Menurut orang-orang yang mengonsumsinya, smoothie ini diklaim dapat menambah energi dan meningkatkan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Kata pakar: "Fitonutrien yang ada di dalam green smoothies ini mungkin bisa membantu memperkecil peradangan di dalam tubuh sehingga menurunkan risiko berbagai penyakit, mulai dari sakit jantung hingga kanker," ungkap Liz Applegate, direktur sports nutrition dari University of California, Davis.

Tapi tak ada bukti yang kuat bahwa smoothie ini bisa menambah energi. Hanya saja jika ditambahkan sedikit protein dan lemak ke dalamnya, misalnya dengan sesendok kacang kenari atau biji rami, dapat membantu menstabilkan gula darah serta menjaga agar energinya tidak mengalami lonjakan.

"Jika green smoothies ini dapat membantu meningkatkan asupan sayuran dan buah harian maka Anda bisa mengadaptasi pola makan ini. Namun Anda harus ingat jika smoothie ini tidak dapat digunakan untuk menggantikan menu utama karena kurangnya kandungan kalori di dalamnya," tandas Applegate.

2. Bebas gluten
Menurut sebuah studi dari University of Maryland, sekitar 18 juta orang di AS sensitif terhadap gluten, sejenis protein yang ditemukan dalam gandum, rye, barley dan oats yang dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala seperti munculnya gas di perut, kembung, kelelahan dan penambahan berat badan. Jadi diet ini menekankan konsumsi sejumlah makanan seperti pancake atau air mineral untuk menurunkan berat badan.

Kata pakar: "Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang memiliki sensitivitas ini adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gluten selama beberapa minggu dan mengamati apa yang dirasakannya. Jadi jika Anda memperhatikan adanya pengurangan kembung atau sembelit, bisa jadi Anda memang sensitif terhadap gluten," saran Kris Clark, seorang pakar diet terdaftar dan direktur sport nutrition dari Penn State University, University Park, Pa.

Lagipula tak lagi mengonsumsi gluten memang akan membantu Anda menurunkan berat badan tapi itu bisa saja karena Anda harus meninggalkan makanan yang berasal dari biji-bijian yang sarat kalori dan mudah dikonsumsi secara berlebihan.

Kendati begitu tak seorang pun bisa benar-benar menghilangkan gluten dari pola makannya, bahkan pengidap penyakit Celiac sekalipun yang tak bisa mencerna gluten dan menderita respons autoimun parah jika menelannya.

Tapi jika Anda dipastikan sensitif terhadap gluten dan merasa lebih baik jika mengonsumsi makanan yang bebas gluten, sebenarnya tak masalah jika Anda tidak mengadaptasi diet ini. Anda masih bisa mengelola pola makan yang seimbang dengan buah-buahan, sayuran, lean protein dan makanan bertepung yang tidak mengandung glutein seperti berbagai jenis nasi, quinoa, jagung dan kentang.

3. Probiotik
Probiotik adalah 'bakteri sehat' yang ditemukan di dalam makanan seperti yogurt dan kefir, produk fermentasi seperti sauerkraut, tempe dan kimchi serta sayuran fermentasi termasuk acar, wortel dan kacang hijau. (Tapi karena probiotik adalah organisme hidup, sejumlah suplemen perlu dimasukkan ke lemari pendingin agar tetap aktif). Setelah ditelan, probiotik ini akan tinggal di dalam saluran pencernaan dan membantu memperkuat sistem kekebalan.

Kata pakar: Banyak dokter yang menyarankan konsumsi probiotik ketika pasiennya mengonsumsi antibiotik, terutama untuk membantu melestarikan keberadaan bakteri-bakteri baik di dalam saluran gastrointestinalnya. "Kita tahu wanita yang sering terserang infeksi ragi setelah mengonsumsi antibiotik dapat mencegahnya dengan mengonsumsi probiotik," kata Dr. David Heber, direktur Center for Human Nutrition, David Geffen School of Medicine, University of California, Los Angeles.

Probiotik juga merupakan bahan tambahan yang pas bagi pola makan Anda, terutama menjelang musim flu. Orang yang memiliki gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome dan wanita yang rentan terkena infeksi ragi juga akan terbantu dengan probiotik.

4. Biji chia
Biji yang berasal dari tanaman salvia ini sarat akan asam lemak omega 3 dan serat. Itulah kenapa sejumlah pakar mengatakan bahwa menambahkan biji ini ke dalam yogurt atau smoothie membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Kata pakar: "Di dalam setiap onsnya, biji chia mengandung lebih banyak omega 3 ketimbang salmon," tutur Koren Barwis, seorang pakar kesehatan dan wellness bersertifikat dari Ashburn, Va. (Jadi jangan heran jika seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk makan 4 ons biji chia daripada 4 ons daging salmon).

"Lagipula berat biji chia dapat diserap ke dalam air hingga 10 kali jadi sekali berada di dalam perut maka mereka benar-benar bisa membantu mengenyangkan Anda," tambahnya.

Bahkan menurut sebuah studi pada tahun 2011 yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutritional Biochemistry menunjukkan bahwa ketika sejumlah tikus diberi makan biji chia, tubuh mereka jadi mampu memproses glukosa dan insulin dengan lebih baik (kunci diabetes). Studi ini juga menemukan bahwa biji chia membantu mengurangi lemak di seputaran organ dalam dari tikus yang obesitas.

Biji chia bisa digolongkan sebagai cara mudah untuk memperoleh lebih banyak asupan serat dan omega 3, terutama jika pola makan Anda kurang sarat buah-buahan dan sayuran atau jika Anda tak begitu menyukai salmon (atau mengonsumsi pil-pil minyak ikan).

5. Bee pollen
Berbeda dengan madu, bee pollen adalah sesuatu yang diambil oleh lebah dari bunga dan dibawa ke sarang untuk diberikan kepada anak-anaknya sebagai makanan. Bee pollen kaya akan karbohidrat, protein, antioksidan dan vitamin. Penyuka bee pollen sendiri mengaku bee pollen memiliki manfaat beragam, mulai dari mendorong stamina hingga meredakan gejala alergi. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang merupakan perpaduan antara manis dan pahit membuat bee pollen dapat dicampurkan ke dalam yogurt, oatmeal atau ditaburkan di atas salad.

Kata pakar: Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pharmaceutical Biology pada tahun 2010 menemukan bahwa campuran madu dan bee pollen dapat memberikan manfaat antiperadangan sedangkan studi lain dari Turki yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa bee pollen dapat menurunkan tingkat kerapuhan tulang akibat osteoporosis pada tikus.

Tapi sebenarnya tak banyak bukti yang mendukung manfaat bee pollen itu. Hanya saja jika Anda ingin ada yang renyah di dalam yogurt sekaligus menambah kandungan antioksidan ke dalamnya, cobalah konsumsi bee pollen.

6. Air kelapa
Minuman manis ini mengandung banyak potassium dan elektrolit hingga penggemarnya mengklaim minuman ini membantu mereka hidrasi kembali lebih baik daripada air biasa.

Kata pakar: "Air kelapa itu air yang dipadukan dengan karbohidrat dan elektrolit serta dipasarkan sebagai minuma olahraga alami," ujar Mike Roussell, seorang pakar nutrisi dari State College, Pennsylvania dan penulis buku The Six Pillars of Nutrition.

Tapi ada beberapa studi yang cukup mendukung manfaat air kelapa ini. Salah satunya dipublikasikan dalam Journal of Physiological Anthropology dan Applied Human Science yang menunjukkan bahwa air kelapa efektif digunakan untuk rehidrasi setelah berolahraga. Studi ini juga memaparkan bahwa air kelapa lebih sedikit menimbulkan mual atau sakit perut, termasuk dapat diminum lebih banyak daripada minuman olahraga atau bahkan air biasa.

Air kepala itu bagus untuk mengembalikan elektrolit ketika Anda berolahraga di hari yang sangat panas atau mengalami kehilangan cairan akibat diare atau gangguan pencernaan lainnya. Jadi jika Anda menganggap rasanya lebih enak daripada air biasa, tetaplah ingat bahwa air kelapa itu berbeda dengan air biasa yang dapat mengandung kalori di setiap 5 onsnya.

7. Diet Paleo
Sejumlah pakar percaya bahwa kondisi seperti diabetes tipe 2 dan obesitas itu wajar terjadi pada manusia karena tubuhnya tidak dirancang khusus untuk mengatasi pola makan jaman sekarang yang sarat akan gula, refined carbs dan makanan olahan. Jadi mereka berargumen bahwa dengan makan makanan yang dikonsumsi nenek moyang (makanan yang diburu, dikumpulkan dan ditumbuhkan sendiri) maka manusia dapat mencegah atau bahkan mengatasi penyakit semacam ini.

Kondisi itulah yang mengilhami adanya diet paleo. Diet ini juga menekankan konsumsi ikan, daging, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan. Tapi uniknya diet ini tidak melibatkan susu karena para pecinta diet ini mengklaim manusia dirancang hanya untuk meminum ASI dan pantang memakan sebagian besar biji-bijian karena menurut mereka bahan makanan itu bukanlah bagian dari pola makan manusia hingga munculnya pertanian era modern.

Kata pakar: Orang yang menjalankan diet paleo cenderung mengalami penurunan berat badan dengan cepat. "Jika Anda menurunkan asupan refined carb Anda maka hal ini akan mengubah bagaimana tubuh Anda memetabolisasi lemak," kata Roussell. Apalagi dengan penekanan pada buah-buahan dan sayuran maka Anda akan memperoleh lebih banyak fitonutrien, vitamin dan mineral pada pola makan ala paleo daripada ketika Anda memakan pola makan ala Amerika (bahkan bisa jadi mengandung kalsium yang cukup, jika Anda mengonsumsi cukup banyak sayuran hijau dan menambahkan suplemen tertentu).

8. Minyak kelapa
Pecinta diet ini mengatakan bahwa minyak yang dibekukan di bawah suhu 76 derajat Fahrenheit ini memiliki manfaat pendorong metabolisme. Minyak ini sebenarnya adalah lemak diet yang terbuat dari trigliserida rantai medium yang dapat digunakan oleh tubuh sebagai energi, bukannya disimpan sebagai lemak saja. Biasanya minyak ini digunakan untuk memanggang atau menumis makanan seperti roti.

Kata pakar: Studi menunjukkan bahwa potensi minyak kelapa ini cukup menjanjikan, salah satunya dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition yang mengungkapkan bahwa tubuh akan menghabiskan lebih banyak kalori untuk mencerna trigliserida rantai medium daripada asam lemak trigliserida rantai panjang. Hal itu berarti minyak kelapa dapat menurunkan berat badan.

Bisa dikatakan minyak kelapa adalah alternatif yang lebih sehat daripada mentega dan minyak sayur. "Tapi sama halnya dengan jenis lemak lainnya, selalu perhatikan porsinya," saran pakar diet beregistrasi yang berbasis di LA, Ashley Koff. Pasalnya satu sendok makan minyak kelapa mengandung 115 kalori yang lebih banyak daripada mentega.

http://health.detik.com

8 Jenis Diet yang Sedang Ngetren Saat Ini
Posted by: Risalahati Dedic Ahmad Updated at: 21:58
8 Jenis Diet yang Sedang Ngetren Saat Ini RISALAHATI , By Risalahati, Published: 2012-12-03T21:58:00+07:00, Title: 8 Jenis Diet yang Sedang Ngetren Saat Ini, Rating5 of 8765432 reviews

No comments:

Post a Comment