Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali dikait-kaitkan calon presiden. Bahkan, ada sebagian orang yang sengaja membuat ferakan memaksa Jokowi agar mencalonkan diri menjadi presiden.

Gerakan itu muncul di Facebook dengan nama 'Gerakan Memaksa Jokowi untuk Siap jadi Capres 2014'. Grup ini baru dibuat pada 2 Februari 2013.

Lima hari setelah dibuat grup itu, sudah ada 65 orang yang menyukai grup ini. Di dalam grup juga ditulis alasan mengapa memaksa Jokowi.

"Terlalu Lama menunggu sampai tahun 2019, apabila Jokowi baru akan Siap menjadi Capres 2019. Sebaiknya mulai saat ini kita Paksa Jokowi untuk SIAP Menjadi Capres 2014 untuk Mempercepat Perbaikan Negeri Ini dan Menjadikan Indonesia Baru"

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi sudah mengatakan ingin fokus menjadi gubernur sampai masa jabatannya selesai. Ia sekarang tidak tertarik menjadi presiden.

Sementara dalam berbagai survei, nama Jokowi selalu unggul jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain seperti Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto.

Seperti dalam survei Tim Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini. Survei menunjukkan Joko Widodo sebagai capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi. Sebanyak 21,2 persen responden memilih Jokowi dikuntit Prabowo dengan 17,1 persen.

Urutan ketiga diduduki Megawati dengan 11,5 persen disusul Rhoma Irama 10,4 persen. Sedangkan Aburizal Bakrie 9,7 persen, kemudian Jusuf kalla 7,1 persen dan disusul nama-nama lain seperti Mahfud MD, Wiranto, dan Dahlan Iskan.

Dari 13 nama yang dipamerkan sebagai tokoh potensial capres 2014, Jokowi tetap menduduki urutan pertama dengan 21,2 persen. "Prabowo 18,4 persen, Megawati 13,0 persen, Rhoma 10,4 persen, Aburizal Bakrie 9,3 persen, Jusuf Kalla 7,8 persen, dan Wiranto 3,5 persen," jelas Didik J Rachbini di Jakarta, Rabu (6/2).


SUMBER