FALSAFAH LIMA JARI

1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.

2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.

3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong , paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.

4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.

5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut.

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai 1 tujuan ( saling melengkapi).

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.

Kita terlahir dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu:
*saling menyayangi
*saling menolong
*saling membantu
*saling mengisi

Bukan untuk
*saling menuduh
*menunjuk atau merusak.

Semua perbedaan dari kita adalah keindahan yang terjadi agar kita rendah hati utk menghargai orang lain, tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.

Mungkin kelebihan kita adalah kekurangan orang lain, sebaliknya kelebihan orang lain bisa jadi kekurangan kita.

Tidak ada yang lebih bodoh atau lebih pintar, bodoh atau pintar itu relatif sesuai dgn bidang/talenta yang kita syukuri masing2 menuju impian kita.

Keseluruhan yang dimiliki menjadi sempurna, bukan individualis yang sempurna.

Orang pintar bisa gagal,
Orang hebat bisa jatuh,

tetapi,

Orang yang mengandalkan kerendahan hati dalam segala hal akan selalu mendapat kemuliaan.
FALSAFAH LIMA JARI
Posted by: Risalahati Dedic Ahmad Updated at: 14:13

Sifat Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah tanpa diikat. Keesokan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga mereka dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha untuk meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat di kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun! Dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini. Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesaan namun kita malah mencurigainya, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar. Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari, tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini. Pertanda seorang adalah si "kepiting" adalah :

1.Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak.

2.Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan.

3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri. Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, sebab dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya.

4.Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Sifat Kepiting
Posted by: Risalahati Dedic Ahmad Updated at: 07:33