dari kegelapan rahasia terdalam...yang tak pernah disentuh kebenaran
dari kumpulan hidup yang dikerumuni tangisan mimpi
dari jelmaan jelmaan takdir yang dihadirkan dalam segenap hakikimu
meniscayakan nyatamu yang akan kau bawa dalam keabadian
demi waktu aku menyaksikannya begitu sombong
kemarilah kawan...
duduklah di sini bersamaku...
sandarkan tangismu itu tembokku ini
yang mulai renta merapuh dihujat bisu
duduklah di sini kawan..
genggamlah sejenak sepi sepiku ini
biarkan heningku berbicara tentang lirih lara
aku tahu engkau juga ilalang kecil itu
yang hidup tak bertuan di tanah cadas bebatuan
di ujung jurang yang terik dibakar nafsu
engkau tak seindah stepa yang sering mereka kagumi itu
air matamu terbawa angin selatan yang dulu menciummu
ku lihat mereka tertawa menaburkan di dera ombak
terbentur karanag karang nan berbuih
aku tahu dulu ia kekasihmu
yang pernah membuaimu dengan sayu ratapannya
setiap nafasnya adalah doa
engkau menggeliat manja mendekap hadirnya
meski kaki kakimu terpancung pada bongkahan cadas yang retak
hingga akhirnya engkau menguning kering tak bertulang
menatap sinis saat angin menyapamu
duduklah di sini kawan...
mari kita lihat keangkuhan waktu
yang berjalan begitu lambat
namun tak seorangpun bisa menghentikannya
entah...apakah tuhan bisa?
begitu bnyak orang yang mengaguminya
tak sedikit yg menyesalinya meratap tuk mempermainkannya
karna semua yang terlindas akan mnjadi sejarah
ia adalah keabadian
tapi aku masih ragu apakah ia juga abadi
santai saja kawan...
redakan rasa takutmu itu
juga esok esok yang selalu menghantuimu
akan aku ajak engkau menguasai malam
berjubah kegelapan yg selalu hadir dalam setiap mimpi mimpimu
menciptakan suara langkah kaki memasuki lorong terhampa hatimu
aku tahu engkau selalu tersesat saat memasukinya
hingga wujudku hadir disini bersamaku
"aku berjuta malam yg yang menerbangkan jiwa jiwa yang lalai
menikmati lukisan mimpi gubahan tangan tangan khayalanmu.
tapi aku tak bisa memuaskan kegersangan hati dan dahaga cintamu.
temuilah penguasa hatimu karena dialah yang kau cari"
itulah yg pernah terucap olehnya
aku sebatang lilin kecil yang merasa nyalaku begitu terang karena berada di tengah kegelapan.
aku tak tahu bagaimana rasanya saat bertemu matahari
aku ingin bisa ...
aku hanya bisa membayangkan
telah ku coba mengubur hatiku dalam dalam namun ternyata begitu sulit bagiku menggali di tanah yang telah kering dan mengeras
telah ku tenggelamkan di dasar samudra dan membawa terbang jiwaku setinggi tingginya
namun aku selalu terjatuh saat akan mencapai langit
telah ku pasung dengan beratus ratus rantai namun semua begitu rapuh saat nafsuku telah murka
entah kenapa aku bisa tak seperti mereka
aku ingin bisa merasakan hadirMu
mencintai adaMu
menjiwai kasih dan sayangMU
aku ingin sekali bisa wushul denganMu
telah ku selusuri jalan yang sepi agar dapat hidup bersamaMu
menikmati dunia yang tak berujung tepi
kosong...hampa..sepi.
yang ada hanya aku dan Kamu
aku tahu diriku yang penuh kotor dan najis
itulah kenapa aku tak bisa menemuiMu yang maha suci
bagaimana kawan..?
apakah kata kataku ini bisa membuatmu tersenyum?
setidaknya sekarang engkau tahu kau tidak sendiri
setidaknya engkau tahu sepi sepimu tidak sendiri
setidaknya engkau sekarang sedikit bisa membaca air mata yang kemarin telah engkau tulis di tembok kamarmu
-jangan kau pahami aku dengan cara caramu,karena kau tak kan pernah mengerti
pahami saja aku yang menurut km itu indah-
*wawohu a,lam bissowab
-mo diterusin mata ud ga kuat.mo mikir lagi wes lemes..*alasan kalo ud ga punya ide*
lagian ud kebanyakan aku nulisnya. :D
pasuruan,13 juli '10 . 04.40 WIB