Tangkal Negara Islam, Ponpes Ngalah Terbitkan Buku
Pasuruan, wahidinstitute. org
Didorong keprihatinan yang mendalam terhadap masalah bangsa saat ini, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan Jawa Timur, KH. M. Sholeh Bahruddin menggagas penerbitan dua buah buku; Buku Pedoman Santri Darut Taqwa dalam Berbangsa dan Bernegara dan Piagam Madinah; Rujukan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Keduanya diterbitkan secara swadaya oleh Ponpes Ngalah.
Dalam rilis yang dikirimkan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Ngalah ke redaksi wahidinstitute. org, Kamis (17/07/2008) , kedua buku ini digagas oleh KH. Soleh sebagai pedoman dan pegangan wajib bagi seluruh santri Ponpes Ngalah yang jumlahnya puluhan ribu.
"Ini karena kekhawatiran Romo Kyai (KH. Soleh, red.) atas maraknya gerakan yang ingin menjadikan negara ini sebagai negara Islam. Untuk itu, beliau berusaha menangkalnya dimulai dari ponpes yang beliau asuh," tulis rilis itu.
Dalam salah satu pengantarnya, KH. Soleh menulis, suatu ketika dirinya menyuruh para santrinya untuk menerjemahkan kitab Sirah Nabawiyyah Juz III halaman 31-35, yang berisi point-point Mitsaq Madinah (Piagam Madinah). Menurutnya, penerjemahan ini diniati untuk memantapkan keberadaan dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
"Di masa Rasulullah, pemerintahan yang dipimpin beliau bukanlah Negara Islam. Ini terbukti melalui adanya Piagam Madinah," tulis Kiai Soleh.
Diharapkan, terbitnya buku ini kian memantapkan eksistensi keislaman a la Indonesia, keislaman yang tetap berpegang teguh pada dasar-dasar negara ini dan keislaman yang sesuai akar tradisi bangsa ini.[nhm]
SUMBER :http://www.opensubscriber. com/message/mediacare@yaho ogroups.com/9689843.html
Pasuruan, wahidinstitute. org
Didorong keprihatinan yang mendalam terhadap masalah bangsa saat ini, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan Jawa Timur, KH. M. Sholeh Bahruddin menggagas penerbitan dua buah buku; Buku Pedoman Santri Darut Taqwa dalam Berbangsa dan Bernegara dan Piagam Madinah; Rujukan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Keduanya diterbitkan secara swadaya oleh Ponpes Ngalah.
Dalam rilis yang dikirimkan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Ngalah ke redaksi wahidinstitute. org, Kamis (17/07/2008) , kedua buku ini digagas oleh KH. Soleh sebagai pedoman dan pegangan wajib bagi seluruh santri Ponpes Ngalah yang jumlahnya puluhan ribu.
"Ini karena kekhawatiran Romo Kyai (KH. Soleh, red.) atas maraknya gerakan yang ingin menjadikan negara ini sebagai negara Islam. Untuk itu, beliau berusaha menangkalnya dimulai dari ponpes yang beliau asuh," tulis rilis itu.
Dalam salah satu pengantarnya, KH. Soleh menulis, suatu ketika dirinya menyuruh para santrinya untuk menerjemahkan kitab Sirah Nabawiyyah Juz III halaman 31-35, yang berisi point-point Mitsaq Madinah (Piagam Madinah). Menurutnya, penerjemahan ini diniati untuk memantapkan keberadaan dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
"Di masa Rasulullah, pemerintahan yang dipimpin beliau bukanlah Negara Islam. Ini terbukti melalui adanya Piagam Madinah," tulis Kiai Soleh.
Diharapkan, terbitnya buku ini kian memantapkan eksistensi keislaman a la Indonesia, keislaman yang tetap berpegang teguh pada dasar-dasar negara ini dan keislaman yang sesuai akar tradisi bangsa ini.[nhm]
SUMBER :http://www.opensubscriber.
KH.Soleh menulis,ketika dirinya menyuruh santrinya utk Terjemahkan kitab Sirah Nabawiyyah point2 Mitsaq Madinah (Piagam Madinah)
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 03:09
No comments:
Post a Comment