TIGA PULUH TAHUN UNTUK PENERANGAN BATIN


Seorang muda datang kepada seorang Guru dan bertanya, "Kira-kira saya membutuhkan berapa waktu untuk memperoleh penerangan batin?"
...
Kata Guru itu, "Sepuluh tahun." Orang muda itu terkejut. "Begitu lama?" tanyanya tidak
percaya.

Kata Guru itu, "Tidak, saya keliru. Engkau membutuhkan dua puluh tahun."

Orang muda itu bertanya, "Mengapa Guru lipatkan dua?" Guru itu berkata, "Coba pikirkan, dalam hal ini mungkin engkau membutuhkan tiga puluh tahun."

Beberapa orang tidak pernah belajar sesuatu karena mereka menggenggam segala sesuatu terlalu cepat. Kebijaksanaan bukanlah suatu titik sampai akan tetapi suatu cara berjalan. Kalau engkau berjalan terlalu cepat, engkau tidak akan melihat pemandangan yang indah.

Dengan tepat mengerti ke mana engkau menuju mungkin adalah cara yang paling tepat untuk tersesat. Tidak semua orang bergelandangan tersesat.

(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)
Baca Selengkapnya ... »»  

Belajar dari Jerapah Yang Melahirkan


Kita mengenal binatang jerapah, seekor induk Jerapah melahirkan anaknya sambil berdiri dan pada saatnya bayi Jerapah akan jatuh ke tanah yang keras dari kandungan induknya.

Hal pertama yang dilakukan oleh induknya adalah berdiri di belakang anaknya dan memberikan tendangan yang cukup keras ke tubuh bayi Jerapah.

Bayi Jerapah terbangun mencoba berdiri namun masih mudah terjatuh karena kakinya yang masih lemah dan mudah goyah. Sang induk kembali bergerak ke belakang bayi Jerapah dan memberi tendangan lagi kepadanya.

Demikian berlangsung beberapa kali hingga si bayi berdiri kokoh dan mulai berjalan menuju puting susu sang induk. Mengapa? Karena induk Jerapah tahu bahwa satu-satunya peluang bagi bayinya untuk bisa bertahan hidup di hutan adalah dengan berdiri kokoh diatas kakinya sendiri. Jika tidak, akan sedemikian mudahnya dia diterkam binatang buas dan menjadi mangsa mereka.

Apakah tindakan induk jerapah adalah tindakan kasih? Sudah pasti.

Disiplin pasti bukan berarti bahwa seseorang menghajar anak-anaknya dengan ikat pinggang, itu adalah sakit jiwa.

Disiplin adalah ketegasan yang penuh kasih. Disiplin adalah bimbingan. Disiplin bersifat mencegah timbulnya permasalahan. Disiplin menghasilkan dan menyalurkan energi untuk meraih prestasi besar. Disiplin bukan tujuan yang ingin kita capai, tapi kita melakukannya untuk sebuah kepedulian.Disiplin adalah tindakan kasih. Kadangkala anda harus bersikap keras untuk kebaikan. Tidak semua operasi medis menyakitkan, tidak semua obat berasa manis, tapi kita harus menelannya.

Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh cinta kasih dan disiplin, pada saatnya akan menaruh rasa hormat kepada orang tua mereka.
Baca Selengkapnya ... »»  

Sebuah Pelajaran Cinta dari Negeri Sakura

Toshinobu Kubota , yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.
“Di sini keadaan sulit ,” katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan selamat tinggal. “Kau adalah harapan kami.”
Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.
Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur.
Setiap hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindu kan dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya.
Satu-satunya yang disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.
Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik.
Shinji baru sempat duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa bertemu dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya , Shinji ingin sekali membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya , meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.
Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas.
Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.
Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.
Akhirnya , tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup.
Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik , dia pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela , mencari senyum dan rambut ikal Asaka. Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian tersentak karena kecewa.
Bukan Asaka , tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. “Selamat datang,” katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum tipis meng hias wajah Yumi yang tidak cantik.
“Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini,” kata Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.
“Aku akan mengurus bawaanmu ,” kata Shinji dengan senyum terpaksa.
Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.
Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan , keluh Shinji dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi ? Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka ? Apakah impian lamanya untuk memperistri Asaka harus dilupakannya ?
Setahun lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk kekamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda setelah makan malam.
Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia. Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka. Shinji menyekop dan memasuk kan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke pondok.
Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah , “Aku takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi.”
“Sama-sama,” gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.
Beberapa hari kemudian , sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha keras menutup-nutupinya , jantung Shinji kembali berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari kereta api di ujung peron.
Ketika Asaka muncul , Yumi menoleh kepada Shinji. “Sambutlah dia,” katanya.
Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, “Apa maksudmu?”
“Shinji , sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara Perayaan pesta bunga lalu.” Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. “Aku tahu bahwa dia, bukan aku , yang kauinginkan menjadi istrimu.”
“Tapi…”
Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. “Ssstt,” bisiknya. “Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu , yang kuinginkan hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku.”
Shinji mengambil tangan Yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.
“Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan.” Shinji merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yang tiba-tiba membuncah didalam dadanya.
Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, “Kami datang untuk menghadiri pernikahan kalian!”
“..True love doesn’t have a happy ending , because true love never ends….”
Baca Selengkapnya ... »»  

Hal-Hal Paling Romantis Untuk Cewek dan Cowok

1. Mandangin matahari terbenam bareng

2. Saling berbisik

3. Masak buat doi

4. Jalan pas hujan

5. Pegangan tangan

6. Beliin kado/hadiah buat doi

7. Mawar

8. Cari cologne/parfum/wangi2an yang doi demen en pake tiap kali bareng doi

9. Jalan bareng di pantai tengah malem (jangan lupa bw jeket or sweater.. ntar masuk angin)

10. Tulisin puisi buat doi

11. Pelukan tuh obat yang paling mujarab buat doi

12. Bilang I love You, ngomongnya hanya pas lu emank bener lagi gerasain hal itu en pastiin doi tau lu bener2 demen ama die

13. Kasih doi kado yang beda misalnya bunga/permen/puisi de el el (ih, boros amat ya..)

14. Ngomong ke doi bilang dia tuh satu2nya orang yang lu mau. Jangan bo’ong!

15. Habiskan tiap detik bareng2 doi

16. Pandangin mata doi

17. Pas remang2 angkat dagu doi, pandangin mata doi, bilang ke doi lu sayang ama die. En—kiss doi

18. Pas lagi rame, saling gandengan

19. Selipin pesan yang nyatain lu sayang ama die pas dia gak tau

20. Beliin doi cincin (nyang ini tidak dianjurkan jika tidak seriuss!!!)

21. Nyanyi bareng doi

22. Selalu pegang doi di sekitar pinggang

23. Bawa doi pegi makan bareng en makan malem bedua

24. Spaghetti? (pernah liat cewek dengan petualangan?)

25. Pegang tangan doi, tatap mata doi, kiss tangan doi en simpen di ati lu

26. Dansa bareng doi

27. Gue demen pas doi sedang tidur yang keliatan tanpa dosa di pangkuan gue

28. Lakukan hal yang manis misalnya tulis I love you di kertas sampe doi bakal ngeliat cermin buat baca tulisan itu

29. Minta ijin buat nelpon doi tiap 5 menit

30. Pas lu lagi sibuk bikin sesuatu, tinggalin buat hubungi doi en ngomong gua sayang ama lu

31. Hubungi doi dari tempat kerja lu buat ngomong lu lagi mikirin doi

32. Inget apa yang jadi cita2 lu en kasi tau doi ttg cita2 lu itu

33. Dengerin apa yang doi bilang en dukung doi

34. Bilang ke doi rahasia/masalah yang lu adepin

35. Kasih kesan yang baek ke ortu doi

36. Sisirin rambut doi dari wajah doi

37. Menggantungkan diri ke temen2 doi

38. sembayang bareng doi

39. Bawa doi pegi nonton film yang romantis en inget bagian film yang doi demen

40. Saling mempelajari en jangan buat kesalahan yang sama 2 kali

41. Buat kegembiraan yang lu rasain pas waktu lu cuma bedua

42. Saling mau berkorban

43. Bener-bener saling menyayangi, ato gak usah tetep bareng lagi

44. Enggak pernah ngelupain doi sedetik pun selama hari memberi, en pastiin doi tau hal itu

45. Sayangi diri sendiri dulu sebelom sayangi orang laen

46. Pelajari bahasa laen buat ngomong hal yang manis

47. Kirimin lagu dari radio buat doi

48. Telpon bareng doi sampe tidur

49. Bela’in doi pas ada seseorang ngomong kasar ke doi

50. Gak pernah lupain ciuman selamat malem. En gak pernah lupa ngomong “mimpi indah” ke doi …

Cinta Sejati Untuk Pacar

Kujalani hidup mengaruhi samudra
Mengayuh dayung menjalankan bahtera
Mencari penawar rasa di hati
Mencari makna cinta sejati

Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga

Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman

Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan

Baca Selengkapnya ... »»  

Belajarlah untuk berkata “cukup”

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.

Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup“. -

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kagetan itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan di sana. Kucuran uang terus mengalir bergerincingan, sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.

Masih kurang ! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air uang itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun onggokan uang emas bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup !! -

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”

Kapankah kita bisa berkata cukup ?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang !

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. ”Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan mensyukuri apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. -

Belajarlah untuk berkatacukup! 

Baca Selengkapnya ... »»  

Design Pembalut wanita super kreatif

Produk pembalut wanita tersedia dalam berbagai merek dan type pembalut, dimodifikasi oleh para produsen pembalut wanita, dan di lempar ke pasaran lewat iklan-iklan pembalut yang kreatif. Foto-foto berikut merupakan design pembalut wanita yang sangat kreatif. dan agak nyeleneh, silahkan disimak foto nya :












Baca Selengkapnya ... »»  

Engkau Itu Siapa ?


Wanita dalam sakratul maut menghadapi ajalnya. Ia tiba-tiba merasa, bahwa ia dibawa ke surga dan berdiri di muka Takhta Pengadilan.

"Siapa engkau itu?" kata suara kepadanya. "Aku ini istri lurah," jawabnya. "Aku tidak bertanya kepadamu, engkau istri siapa, tetapi engkau itu siapa?" "Aku ini ibu empat orang anak." "Aku tidak bertanya, engkau ibunya siapa, tetapi siapa engkau itu?" "Aku ini guru di sekolah." "Aku tidak menanyakan pekerjaanmu, tetapi siapa engkau itu."

Dan demikianlah seterusnya. Tidak peduli apa yang menjadi jawabannya, rupanya itu bukan jawaban yang memuaskan terhadap pertanyaan: "Engkau itu siapa?"

"Aku ini seorang Kristen." "Aku tidak menanyakan agamamu, tetapi engkau itu siapa." "Aku ini seseorang, yang tiap hari pergi ke gereja dan selalu membantu orang miskin dan orang dalam kesulitan." "Aku tidak menanyakan perbuatanmu, tetapi siapa engkau itu."

Ia jelas gagal dalam ujian, oleh karena itu ia dikirim kembali ke dunia. Ketika sembuh dari sakitnya ia berniat menemukan siapa dia. Dan itulah yang membuat segalanya berbeda sama sekali.

Tugasmu itu berada. Tidak menjadi seseorang atau bukan apa-apa - sebab disitu ada keserakahan dan ambisi - tidak menjadi ini dan itu; - dengan demikian menjadi bersyarat - tetapi hanya ada saja.

Anthony De Mello SJ
Baca Selengkapnya ... »»  

MANGKUK EMAS MILIK NAGARJUNA

Nagarjuna, seorang buddha suci yang agung, ke mana-mana pergi hampir telanjang hanya terbungkus kain
compang-camping. Anehnya ia juga membawa mangkuk dari emas yang diberikan kepadanya oleh raja yang pernah menjadi muridnya untuk tempat minta-minta.

Pada suatu malam ketika ia hendak membaringkan diri dan
tidur di antara reruntuhan sebuah biara tua, ia melihat ada
seorang pencuri yang bersembunyi di balik sebuah tiang. "Ke-sini, ambillah ini," kata Nagarjuna sambil mengacungkan mangkuk yang biasa dipakai untuk minta-minta. "Dengan demikian engkau tidak akan mengganggu saya pada waktu saya sudah tertidur."

Dengan senang hati pencuri itu merebut mangkuk itu dan pergi. Esok paginya ia kembali dengan mangkuk itu dengan suatu permohonan. Ia berkata, "Ketika engkau melepaskan mangkuk ini dengan hati yang begitu bebas tadi malam, engkau membuat saya merasa begitu miskin. Ajarilah saya untuk memperoleh kekayaan yang menumbuhkan ketidakterikatan hati yang begitu bebas."

Tidak seorang pun dapat merebut dari padamu hal yang tak pernah engkau rebut bagi dirimu sendiri.

(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ, Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)
Baca Selengkapnya ... »»  

Kisah Pria dan Wanita


Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya’.

‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.

Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya.
Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.

Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan
berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak
lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak
tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.

Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’. Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?’.

‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan
Baca Selengkapnya ... »»