sendiri

petang yg memerah
berdesah sekujur darah menghempas arah
diam pun hening merasa sepi
memanja tanya menawar arti

tetap di sini
di repihan sendiri
tak pernah berhenti
tetap  menikmati
hitam ataupun putih

bermunajat tentang cinta
atau membacakan kembali takdir yg tercipta
seakan kian dimusnahkan waktu
ditangisi hati tak layak mengadu

kenapa tak ada aku di sini?

putuskan saja ratapanmu  itu
masih sekarat pun kau tak kan mampu bangkit
karna doamu hanya terbasahi oleh pilu
dan tak sepatutnya kau menghujat tentang keruhnya langit

itulah kau air mata tanpa cahaya.....

musnahkan saja dirimu
campakkan saja doa doamu
juga keyakinanmu
semua hanya mimpi mimpi semu
selama yg kau pahami hanyalah tangis tangismu  itu
hingga kau sedemikian takutnya pada esok esokmu
Baca Selengkapnya ... »»