Berlibur ke rumah nenek



Mari bersandar di sini lagi bersamaku kawan
mari kita bersulang meneguk secangkir getir
merayakan harapan yang telah pecah menjadi airmata
mencoba kembali tuk menegarkan senyuman
melabuhkan seluruh kecewa yang terus membadai
melautkan air mata pada sudut paling sepi
menikmati setiap lekuk kepedihan yang tak bisa beranjak
menyetubuhi sekujur ingatanku

Entah.. aku masih saja berontak saat dipaksa berdamai dengan takdir
mengikhlaskan setiap kenyataan yang sesunguhnya begitu menyakitkan
"bagaimanapun rasa sakit akan tetap membuat hati berubah meski
luka itu telah mengering"

mencoba menyederhanakan perih
membesarkan hati
menebar riuh tawa,beradu riang
dan menganggap semua baik baik saja
namun sesungguhnya jiwaku terlalu gusar sekedar menatap malam yang temaram

santai saja buddy,take it easy,you,re the man!
tetap semangat dan nikmati.ini emg bukan yg terbaik untukmu.
yakinlah tuhan telah mempersiapkan rencana yang jauh lebih indah
begitulah kata hati ini terus menghiburku.

tuhan,aku yang selalu setia duduk bersimpuh di hadapanMu
melangitkan doa doa di tingginya asa
di tiap sepi,di isak tangisku,di penghujung malam yg sunyi
lantas kenapa harus serumit ini?
ibarat aku hanya meminta selembar daun diantara ribuan yang terjatuh
aku hanya meminta setetes air diantara jutaan deras hujan.
apakah mesti kupecahkan sepi agar Engkau mengerti
sementara Engkau maha tahu tiap apa apa yang kusembunyikan
aku hanya ingin menyempurnakan malammalamku
lelap tertidur dalam hangat pelukMu
lelah ku terbelenggu dosa
dan Engkaulah cinta yang menyelamatkan hidupku




Baca Selengkapnya ... »»