setelah sekian musim aku adalah sepi
dan beratus malamku adalah benci
aku yang tetap mengering di gemuruh hujan
meratap bisu di ujung malam
mengapa kasihmu terus tersisa?
sementara jiwaku terus tersiksa
dan jika rindumu terus terucap?
mengapa aku terus berontak?
aku yang cengeng menyaksikan langkahku begitu sombong
ingin ku kembali pulang
menyandarkan tangisku di pengkuanmu
menyematkan sesalku di pelukmu
menderaikan ratapku di hatimu
genggamlah sejenak sepi sepiku
dan biarkan heningku berbicara tentang repih lara
ibu...maafkan aku
aku yang dulu kecil dan mengiba
ingin ku mandikan kakimu dengan air mata
berharap setiap hembusmu adalah doa
dan tiap detakmu adalah cinta
tuhan kedua
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 22:08
No comments:
Post a Comment