beribu tetes tak terhitung
masih tak mampu ku serap
atau membekukan lamun yg dari siang meleleh
knp hnya redup yg mengangkasa di terawangku
mestinya ku riuh meraja
bermandi tawa
ato bernyanyi bersama riang rerumputan
malah mengikis rasaku dg keruhnya air buangan
knp tak pergi ke tengah padang mengais siramannya
ternyata aku tak punya nyali tuk menantang badai
16 april' 10
basahi aku
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 16:14
No comments:
Post a Comment