Seorang biksu junior mendatangi gurunya. Katanya, 'guru, aku masih tidak mengerti. Dalam kitab banyak disebutkan mengenai 'surga' dan 'neraka'. Sebenarnya surga dan neraka itu ada atau tidak? Bagaimana bentuknya surga dan neraka itu?'
Sang guru menyuruhnya mengambil ember dan mengisinya dengan air sungai sampai penuh. Si biksu junior melakukan permintaan gurunya dengan penuh tanda tanya. Lalu si biksu junior kembali ke hadapan gurunya sambil menjinjing ember penuh air. 'Letakkan disitu', kata sang guru. 'Untuk apa ember air ini guru?', tanya si biksu lagi.
Kata sang guru, 'bukankah kau ingin tahu seperti apa surga dan neraka itu?'. 'Benar guru', jawab si biksu. 'Nah, kau akan menemukan surga dan neraka dalam ember air itu', jawab sang guru. Si murid yang penasaran berjongkok di depan ember, dan melihat dari dekat permukaan airnya. Tiba-tiba sang guru menenggelamkan kepala si biksu kecil ke dalam ember tersebut. Si biksu kecil meronta2 karena tidak bisa bernapas. Beberapa saat kemudian baru sang guru melepaskan kepala si biksu junior.
'Apa yang guru lakukan? Rasanya menderita sekali tenggelam dalam air itu dan tidak bisa bernapas', teriak si biksu. 'Lalu bagaimana keadaanmu sekarang?', tanya sang guru. Si biksu junior tertawa, dan berkata, 'sekarang rasanya lega sekali bisa bernapas kembali'. Kata sang guru, 'nah dalam waktu sekejap kau sudah mengelilingi surga dan neraka. Apa kau masih meragukan keberadaannya?'
Moral:
Perbedaan 'surga' dan 'neraka' sangatlah tipis. Apabila kita melihat dunia ini dari sisi positifnya, dan menikmati segala proses kehidupan kita dengan hati lapang dan senantiasa bersyukur, kehidupan ini terasa indah, nyaman dan damai, seolah di surga. Sebaliknya, kalau kita melihat dunia ini dari segala segi negatifnya, selalu menyalahkan orang lain atau keadaan, dan selalu mencari alasan dari segala permasalahan dan kegagalan kita, kehidupan kita akan penuh dengan keluhan, kesedihan, dan kesengsaraan. Masa depan kita terlihat begitu suram. Bukankah rasanya seperti hidup di neraka?
SURGA DAN NERAKA
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 09:37
No comments:
Post a Comment