Beberapa perusahaan asal Malaysia sudah tidak asing beredar di Indonesia. Sebut saja maskapai AirAsia yang dengan agresif melancarkan promo-promo penerbangan murahnya. Tak heran jika maskapai ini menjadi incaran untuk berburu tiket murah.
Lain hal dengan CIMB Niaga. Bank yang tengah melebarkan jaringnya ini juga telah mengakar di Indonesia hingga menjadi bank kelima terbesar di Tanah Air.
Lalu, perusahaan Indonesia apa saja yang berbalas menjajah Malaysia?
1. Lion Air
Salah satu maskapai dalam negeri, Lion Air telah menantang AirAsia di rumahnya sendiri, Malaysia. Maskapai yang bernama PT Lion Mentari Airlines ini akan bekerjasama dengan pemerintahan Malaysia untuk membentuk maskapai dengan tarif rendah yang diberi nama Malindo Airways.
Menurut berita yang dilansir dari Bloomberg, Malindo Airways akan mulai terbang pada Mei tahun depan dengan 100 awak pesawat yang disiapkan selama 10 tahun.
Dalam pemaparannya kepada wartawan Selasa (11/9) di Kuala Lumpur, Kepala Kedirgantaraan Nasional dan Industri Pertahanan Malaysia Ahmad Johan mengatakan bahwa 51 persen saham maskapai baru tersebut dimiliki oleh pemerintah Malaysia, sedangkan sisanya merupakan milik Lion Air.
"Kami menyasar harga tiket yang sama dengan AirAsia, atau malah lebih rendah," ujar Presdir Lion Air Rusdi Kirana seperti yang dilansir dari Bloomberg, Selasa (11/9). Malindo Air berencana untuk membuka rute penerbangan internasional termasuk Thailand, China, India, Jepang, dan Australia. Rute tersebut diadakan selain dengan rute penerbangan Indonesia-Malaysia.
Lion Air sebelumnya telah memesan 230 unit pesawat Boeing seri 737 di bulan Februari lalu. Kontrak penjualan tersebut senilai dengan USD 22,4 miliar (Rp 216 triliun).
2. Blue Bird Group
Ternyata tak hanya Lion Air yang melakukan ekspansi ke Malaysia. Tak ketinggalan, Blue Bird juga akan turut melaju di jalan raya Malaysia.
Menurut laporan Surat Kabar Free Malaysia Today Senin (3/12), Pemerintah Malaysia telah mengundang Blue Bird Group untuk membuka operasi di Malaysia. Undangan tersebut ditujukan untuk memperluas jaringan transportasi publik.
Meskipun rincian rencana ekspansi tersebut belum diungkapkan, namun pemerintah Malaysia akan meminta pihak Blue Bird Group untuk ekspansi pada tahun 2014 nanti.
Wakil Presiden Bisnis dan Pengembangan Blue Bird Noni Purnomo mengaku telah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di Malaysia.
"Kami telah berdiskusi dengan beberapa pemegang kebijakan dari pemerintah Malaysia dan juga perusahaan swastanya. Kami diundang oleh pemerintah Malaysia untuk mendukung transportasi publik di Kuala Lumpur," ujar dia seperti yang dikutip dari Free Malaysia Today, Senin (3/12).
Selain Malaysia, rupanya Blue Bird juga berencana untuk memperluas jaringan usaha transportasinya ke beberapa negara. Antara lain adalah Filipina, Singapura, Brunei dan Uni Emirat Arab.
Rencana ekspansi tersebut, lanjut Purnomo, akan berkolaborasi dengan perusahaan lokal. Dia mengaku pemerintah Filipina telah mengundangnya untuk melakukan studi pasar taksi di negara tersebut.
3. Kimia Farma
Perusahaan peralatan kesehatan dan obat-obatan Nasional, PT Kimia Farma juga akan melebarkan sayap ke Malaysia. Kimia Farma berencana akan membuka gerai apotek di negara tersebut dengan menggandeng perusahaan lokal Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd.
Untuk langkah awalnya, Kimia Farma berencana untuk membuka satu gerai terlebih dahulu. Wacana tersebut telah dilontarkan sejak Mei lalu. Rencananya, perusahaan gerai obat tersebut rencananya akan menjual produk-produk Indonesia dan negara-negara lain.
4. Bahtera Niaga International
Tahun lalu, PT Bahtera Niaga International telah menandatangani perjanjian joint venture dengan tiga perusahaan asal Malaysia, yaitu Nam Cheong Dockyard Sdn Bhd, Carimin Sdn Bhd dan CTNS Marin Sdn Bhd.
Empat perusahaan tersebut menginvestasikan sedikitnya SGD 6,3 juta untuk mengakuisisi Intact Fleet Sdn Bhd, perusahaan perkapalan Malaysia yang akan diubah namanya menjadi Synergy Kenyalang Offshore Sdn Bhd.
Perusahaan kapal tersebut akan melayani jasa perkapalan untuk industri minyak dan gas.
5. Bank Jabar Banten
Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat Banten telah berencana untuk melebarkan sayapnya untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas dan BJB berencana untuk akuisisi 45 persen saham Bess Finance dari Prime Capital Malaysia. Namun, hingga saat ini kabar realisasi transaksi tersebut belum ada.
source: http://www.indooneesia.com/2012/12/5-perusahaan-indonesia-yang-menjajah.html#.UOq8kzVABqw
5 Perusahaan Indonesia yang Menjajah Malaysia
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 19:19
No comments:
Post a Comment