Bagi sebagian besar orang, kemampuan daya ingat yang tinggi mampu membantu mereka meraih prestasi akademis yang gemilang. Bahkan, bagi salah seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Yudi Lesmana, kemampuan daya ingat yang dimiliki mengantarkannya menyandang predikat "International Grand Master of Memory". Pemuda kelahiran pada 26 Januari 1988 itu telah mendalami keahlian mengingat sejak umur 14 tahun. Dia sempat mengikuti kursus daya ingat di Kota Medan yang berasal dari Malaysia dengan tujuan awal untuk membantu mengingat pelajaran. Namun, ternyata manfaat yang diperoleh jauh lebih besar. Pada 2002, dia berhasil meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sekaligus, yaitu "Pria Indonesia pertama dan termuda mampu mengingat 880 digit angka dalam waktu satu jam" dan "Pria Indonesia pertama dan termuda mampu mengingat 11 deck kartu remi dalam satu jam". Kemudian, pada 2003 dia berhasil dinobatkan sebagai "International Grand Master of Memory" dengan menduduki posisi ke-20 yang diperoleh dalam ajang World Memory Championship (WMC). Kedudukan ini diperkuat setelah dia mengikuti ajang WMC kembali pada tahun ini dengan kenaikan ranking pada urutan 12. Yudi mengaku, kemampuan daya ingat yang dimilikinya sangat membantu semasa menjalani perkuliahan di Teknik Pertambangan ITB. "Saya menjadi tidak butuh waktu yang lama untuk belajar. Sehingga, saya masih punya banyak waktu untuk berkegiatan lain di kampus," ungkap pemuda yang pernah menjadi staf Kementerian Sosial-Politik Keluarga Mahasiswa ITB itu, seperti dikutip dari situs ITB, Senin (31/12/2012). Mantan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang (HMT) ITB itu berharap dapat mengembangkan memory sport di Indonesia. Dia ingin membuat badan memory sport national sebagai penyelenggara kompetisi memory sport national. Sebab, tidak seperti negara lain peserta WMC, Indonesia tidak memiliki badan khusus yang mengirimkan warga negaranya untuk bertanding pada WMC. "Saya mengharapkan kerja sama dari pihak-pihak yang berkeinginan memajukan memory sport di Indonesia sehingga teknik-teknik dasar memori ini dapat diaplikasikan secara luas pada pendidikan di sekolah-sekolah, para profesional di bidangnya masing-masing dan orang awam. Tahun depan saya akan mempersiapkan diri jauh-jauh hari dan membina bibit-bibit grand master di Indonesia sehingga Indonesia berjaya di World memory Championship 2013," tutur pria yang menargetkan juara dunia WMC itu. Menurut Yudi, kemampuan memori merupakan sebuah keahlian yang jika dipelajari dan dilatih terus-menerus akan menjadi sesuatu yang hebat. Dia berpesan agar para kawula terus mengembangkan diri dan kemampuan yang mereka miliki. "Terus kembangkan potensi yang ada pada dirimu masing-masing. Jangan sampai aktivitas rutin mematikan potensimu," imbuh Yudi. Gelar Grand Master of Memory merupakan gelar yang cukup prestisius karena hingga saat ini hanya ada 128 orang di dunia yang menyandangnya. Gelar ini diberikan kepada kompetitor yang mampu mengingat minimal 1.000 digit angka acak dalam satu jam, 10 deck kartu remi yang telah dikocok dalam waktu satu jam, dan satu deck kartu remi dalam waktu kurang dari dua menit. Selain Yudi, hanya ada tiga Grand Master of Memory lainnya yang berasal dari Indonesia.
Yudi, Manusia Paling Ingat Sedunia
No comments:
Post a Comment