Suatu ketika, ada sekelompok peneliti binatang di daerah Eropa. Salah seorang peneliti itu bertugas untuk meneliti unggas. Peneliti ini dengan sepenuh hati mengamati kehidupan berbagai jenis ayam.
Pada suatu hari, si peneliti menemukan seekor ayam gunung di hutan. Ayam gunung betina itu baru saja bertelur banyak sekali. Untuk penelitiannya, diam-diam si peneliti membawa beberapa butir telur ayam gunung itu.
Sekembalinya ke tempat penelitian, kebetulan ia mendapati ada seeekor ayam betina kampung yang juga baru saja bertelur. Si peneliti lalu mengambil telur ayam betina kampung ini, dan menukarnya dengan telur ayam gunung itu. Sewaktu kembali ke kandang, ayam betina kampung itu melihat bahwa telur yang ada di sana tidak sama dengan telurnya. Dengan ragu-ragu, induk ayam itu pun mengerami telur-telur itu. Induk ayam menjaga telur ayam gunung dengan lemah lembut seolah sedang mengerami telur-telurnya sendiri.
Setelah beberapa saat, telur ayam gunung ini pun menetas. Tiba waktunya untuk memberi makan anak-anak ayam. Induk ayam kampung membawa mereka ke dalam hutan. Ia lalu mengais tanah dengan kakinya untuk mencari cacing-cacing yang bersembunyi di antara tanah dan pepohonan. Setiap kali menemukan seekor cacing, induk ayam itu memanggil anak ayam gunung untuk makan.
Si peneliti yang mengamati tingkah laku mereka sangat terkejut. Karena biasanya induk ayam kampung itu hanya membawa anak ayam yang baru menetas untuk makan makanan ternak di sekitar kandang. Kali ini, rupanya induk ayam kampung ini tahu bahwa anak-anak ayamnya ini berbeda. Induk ayam tahu anak-anaknya ini tidak memakan makanan ternak melainkan hanya makan makanan yang alami.
Si peneliti belum puas. Ia lalu mengambil lagi beberapa butir telur bebek untuk dierami sang induk ayam. Induk ayam ini tetap dengan sepenuh hati mengerami telur-telur bebek ini hingga menetas, kemudian membawa anak-anak bebek itu ke sungai. Induk ayam membiarkan anak-anak bebek berenang di dalam sungai. Kedua kejadian ini membuat si peneliti akhirnya memahami satu hal. Selama ini manusia mengira bahwa ayam adalah makhluk yang bodoh dan tidak berperasaan, tetapi ternyata induk ayam ini mempunyai cinta kasih dan kebijaksanaan.
----------------------------------------------------------
Pesan Master Cheng Yen:
Seekor induk ayam saja bisa dengan penuh cinta kasih dan bijaksana memperlakukan setiap makhluk yang berbeda. Sebagai manusia, kita seharusnya memperlakukan semua makhluk dengan sikap yang dapat berpuas diri, penuh syukur, hati yang bijak, dan penuh pengertian.
sumber :tzuchi.or.id
________________________________________________________
One time, there is a group of animal researchers in the European region. One researcher was responsible for researching birds. These researchers observed life wholeheartedly various types of chicken.
One day, the researchers found a chicken in the mountain forest. Mountain chicken egg-laying female was just a lot. For his research, the researcher secretly brought some chicken eggs that mountain.
Returning to the research, he happened to find it seeekor hen villages have also just lay eggs. The researchers then took the egg hen this village, and replace it with chicken egg mountain. When he returned to the stable, hen egg village to see that there is not the same with eggs. With hesitation, it was a hen incubate the eggs. Guard the hen egg mountain gently as if she were incubating eggs themselves.
After a while, even this mountain of chicken eggs to hatch. It was time to feed the chicks. Parent chicken to bring them into the forest. He then scratch the ground with his foot to look for worms that hide in the soil and trees. Each time you find a worm, hen chicks that call the mountain to eat.
The researchers who studied their behavior was very surprised. Because the village hen usually only carry the newly hatched chicks forage for food around the cage. This time, it seems that this chicken parent knows that children are different from the chicken. Hen knows her children are not eating animal food but eat only natural foods.
The researchers have not been satisfied. He then took another few duck eggs for the brooding hen. Hen is still wholeheartedly duck eggs incubate until they hatch, then bring the children into the river ducks. Hen duck let the kids swim in the rivers. Both these events makes the researcher came to understand one thing. During this man think that chicken is being stupid and insensitive, but it turns out this hen has a love and wisdom.
-------------------------------------------------- --------
Message Master Cheng Yen:
A hen can be loving and wise beings treat each differently. As humans, we should treat all creatures with an attitude that can be complacent, full of gratitude, heart wise, and understanding.
source: tzuchi.or.id
Induk ayam yang bijaksana ( The Wise Hen )
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 15:25
No comments:
Post a Comment