sesal ..
air mata
cerita
rindu
kehilangan
semua itu kurasakan terlalu miskin untuk aku jelaskan dengan kata kata.
bahkan dengan bahasa kematian pun aku tak yakin kau bisa mengerti.
puisi? apalagi !
sebab aku yang gigil gemetaran tak mampu menggenggam lirih jiwamu yang paling kecil sekalipun
saat ruangan ini hening mencipta artimu
pun hatiku langsung jatuh dalam pelukan nelangsa
saat air mata ini begitu rindu akan hadirmu
aku seakan mengiba untuk mempermainkan takdirmu
berharap engkau kembali
berharap dapat kuurai sesal
yang tak mampu ku kikis dalam irisan tangisku
lantas dimanakah aku selama itu?
saat rasa sakit kau sembunyikan di balik senyuman?
saat belai lembutmu ternyata begitu banyak menyimpan getir
sayang .. engkau tetap tegar tak meniada
di jasadmu yang mulai usang dan meronta
andai aku bisa menggantimu
mungkin akan padamkan semua api
hingga kupaksakan pagi penuh embun tak berasap
hingga aku tak kan lagi menangis saat mendengar ceritamu
kursi yang kosong,teras yang sepi,asap lisong
mereka begitu fasih bercerita tentangmu
getir rasanya mendekap rindu ini karna tak mampu ku layangkan
tak cukup rasanya doadoa
aku terus dihakimi airmataku sendiri
karna engkau yang mengajarkanku tentang kehilangan
bersama sakit kau tuntun aku menjadi kuat
karna aku menyayangimu
dan aku memanggilmu Ayah
aku memanggilmu ...
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 19:01
No comments:
Post a Comment