1/
di ujung beranda
selepas sore
sebatang filter
selusur awang
saat selaput senja mulai memerah mengurai sisa hujan
sedang di ufuk barat nampak ada bias pelangi tak terbaca
diburamkan gugusan awan lalu kemuning
dan aku hanya terdiam ..
saat sekumpulan perawan mencoba menaburkan kekaguman di altar cintaku
melempar pandang seulas senyuman
bermandi wangi tubuhnya merebak terbawa angin
menguasai sekujur rasa
tak sedikitpun mampu menggugah rayuanku
entahlah ..
aku lebih suka memperhatikan denting gerimis,
juga kerumunan percik yang riang berloncatan di atas tanah dan genangan
ataukah karna aku menyimpan sebuah nama
yang terus ku genggam tak mampu kuyakini
lalu kuurai dalam tanya
"di manakah aku diantara hatimu?"
aku tak pernah ke sana
setahuku penuh bunga dan riuh kekaguman'
apakah aku masih setia pada sepi?
ah sudahlah ..
2/
di ujung beranda
selepas sore
sebait lamunan
seperti biasa
ada sekawanan burung gereja ramai berkicau
yang baru pulang mencari makan,bersarang diatas rumahku
lincah berlarian di atas ranting
menggugurkan sisa hujan yang tersangkut pada daun jaranan
sementara percik yang lain masih berterbangan,meliuk manja dibuai angin
tarian pasir .. aroma tanah basah .. gerimis
itu menenangkan.
seperti kataku,mereka bisa membuatku jatuh cinta berulang kali
ada kalanya alam berbicara begitu banyak
lebih indah dari ratusan puisi
karna mereka mengutipnya dari sabda tuhannya
aku yakin kalian sudah berfikir tentang itu :)
3/
di ujung beranda
selepas sore
menjelang maghrib
dulu aku yang bocah berhamburan keluar rumah saat hujan tiba
seperti bertemu kawan terbaikku
berlarian sepanjang jalan kampung
sambil riang menyanyikan senandung hujan
"udano sing deres
nyambelo sing pedes
macako sing pantes
kuplukan sing ambles"
semacam lirik kegembiraan menyambut hujan
tak lekang oleh waktu,anak anak sekarang masih menyanyikannya
dan suasana menjadi makin riang saat bertemu teman temanku
bermain bola di tanah lapang
menceburkan diri ke kali
saling melempar lumpur
atau bersorak meneriaki barisan bangau yang pulang ke tepi laut
maklum, anak desa
kami lebih akrab dengan aroma rerumputan,sawah dan ilalang
kini
saat jasad ini mulai rapuh dan merenta
saat kematian mulai mendekatiku
aku lebih suka duduk di ujung beranda
menikmati semua yang disajikan alam
membaca setiap baitnya
itu sudah membuatku terhanyut
ya .. tak ada hal yang paling menyenangkan bagi pria usang sepertiku
selain bercerita tentang kejayaan masa mudanya *batuk2*
[tau ga kenapa aku selalu berkata seperti itu?
agar aku merasa selalu dekat dengan kematianku.
agar aku selalu merasa "nyaman" dan memeluknya dengan senyuman saat ia telah tiba :)
4/
di ujung beranda
tak terasa
semakin kaku
terdengar sebuah lagu
"sungguh aku tak bisa menjadi sempurna seperti yang kau minta" bla.. bla.. bla..
kalo ga salah itu lagunya si naff tapi aku tak tau apa judulnya.maklum aku tak begitu mengerti dengan lagu lagu anak muda jaman sekarang.
seperti halnya alunan piano claire de lune yang asing dan tak begitu aku pahami. aku malah lebih suka paparazzi versinya greyson chance.
yang jelas aku terus menikmati lagu tadi dan mulai nyadar
ah ini lagu ternyata enak banget tapi sinis menyindir kalo dihayati.
ga tau kenapa aku jadi kembali berterbangan dan dibuat membiru.
ingin rasanya kubalas dengan gaya rabindranath tagore ato muhammad shauqi yang filsuf itu.
ah rasanya tidak, aku juga tak mau bersikap cengeng kayak si gibran.
aku justru malah teringat dengan puisi seorang teman
aku masih sedikit ingat meski tak pandai menghafal.(bentar .. aku copy paste kan aja ya biar cepat).
"dan malam, jikalau dulu mampu jarak ku mampat
kan ku peluk dia yang sekarat.
Lalu kudesahkan di telinganya, tentang hangat matari esok pagi
tentang aku dan dia yang akan berlarian lagi.
suatu nanti.
entah berapa anyelir bersampul pesan buatnya. lalu kemuning?
ah, cinta selalu jawab dengan bulir airmata. dalam hening
semacam pelangi hiasi gerimis senja, kau hanya simphoni dari fatamorgana "
ya.. itu kamu!
cukup untuk hari ini bercerita tentangmu.
aku tak berharap esok takdir akan menuruti semua keinginanku
aku hanya berharap engkau akan selalu bahagia
selepas sore
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 21:39