kan ku peluk dia yang sekarat.
Lalu kudesahkan di telinganya, tentang hangat matari esok pagi
tentang aku dan dia yang akan berlarian lagi.
suatu nanti.
entah berapa anyelir bersampul pesan buatnya. lalu kemuning?
ah, cinta selalu jawab dengan bulir airmata. dalam hening
ah, cinta selalu jawab dengan bulir airmata. dalam hening
semacam pelangi hiasi gerimis senja, kau hanya simphoni dari fatamorgana
andai kau tahu, di tiap hari kematianmu,
kuletakkan sebait puisi rindu dan setangkai mawarbiru dinisanmu.
semacam itulah cintaku
kuletakkan sebait puisi rindu dan setangkai mawarbiru dinisanmu.
semacam itulah cintaku
sampai jumpa sayang, di lain pagi.
saat kuncup-kuncup dahlia bermekaran lagi, di ujung batas reinkarnasi
saat kuncup-kuncup dahlia bermekaran lagi, di ujung batas reinkarnasi
adakah pelukmu menyambutku?
by: haziran nata sasmitha
sumber: http://jelagaku.wordpress.com/2010/12/19/seandainya-reinkarnasi-itu-ada/
Seandainya Reinkarnasi Itu Ada
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 22:11