Mengungkapkan perasaan cinta bagi sebagian orang memang bukanlah suatu hal yang mudah apalagi bagi seorang wanita. Sehingga akhirnya hanya akan membuatnya memutuskan untuk membiarkan semuanya terjadi.
Walaupun hal ini bisa mengakibatkan suatu dilema cinta yang menyakitkan hatinya.
Apabila tidak dapat diatasi maka akan terus membelit perasaan hingga sakit. Batinnya akan menjadi tersiksa karena memiliki rasa cinta yang tidak diketahui oleh orang yang anda cintai. Ungkapkanlah perasaan hati anda sebelum semuanya menjadi terlambat dan menjadi suatu penyesalan.
Kisah nyata ini terjadi di Beijing China. Seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, ia hanya selalu menyimpan di dalam hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.
Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak, tapi ia tersenyum "Aku harap kau bahagia". Sepanjang hari Yo Yi Mei bersedih, ia menjadi tidak ada semangat hidup, tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya.
12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yang akan segera dicetak kepada Yi mei, ia berharap Yi Mei akan datang, sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus dan tidak ceria bertanya, "Apa yang terjadi dengamu, kau ada masalah?"
Yi mei tersenyum semanis mungkin "Kau salah lihat, aku tak punya masalah apa apa, wah contoh undangannya bagus, tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna merah muda, lebih lembut…" Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya tesebut.
Sahabatnya tersenyum "Oh ya, hmmm... aku akan menggantinya, terimakasih atas sarannya Mei. Aku harus pergi menemui calon istriku, hari ini kami ada rencana melihat lihat perabotan rumah… daag". Yi Mei tersenyum, melambaikan tangan, hatinya yang sakit.
18 Juli 1994 Yi Mei terbaring di rumah sakit, Ia mengalami koma karena Yi Mei mengidap kanker darah stadium akhir. Sangat kecil harapan Yi Mei untuk hidup, semua organnya yang berfungsi hanya pendengaran, dan otaknya, yang lain bisa dikatakan “Mati“ dan semuanya memiliki alat bantu, hanya mukjizat yang bisa menyembuhkannya.
Sahabatnya setiap hari menjenguknya, menunggunya, bahkan menunda pernikahannya. Baginya Yi Mei adalah tamu penting dalam pernikahannya. Keluaga Yi Mei sendiri telah setuju untuk memberikan “Suntik Mati“ pada Yi Mei karena tak tahan melihat penderitaan yang dialami oleh Yi Mei.
Pada 10 Desember 1994, semua keluarga telah ikhlas dan setuju bahwa besok tanggal 11 Desember 1994 Yi Mei akan disuntik mati dan hanya sahabat Yi Mei yang memohon untuk diberi kesempatan berbicara yang terakhir dengannya.
Sahabatnya menatap Yi Mei yang dulu selalu bersamanya. Ia mendekat dan berbisik di telinga Yi Mei, " Mei apa kau ingat waktu kita mencari belalang, menangkap kupu kupu ?… kau tahu, aku tak pernah lupa hal itu, dan apa kau ingat waktu disekolah waktu kita dihukum bersama gara gara kita datang terlambat, kita langganan kena hukuman ya?"
"Apa kau ingat juga waktu aku mengejekmu, ketika kau terjatuh di lumpur saat kau ikut lomba lari. Kau marah dan mendorongku hingga aku pun kotor ?… Apakah kau ingat aku selalu mengerjakan PR di rumahmu?… Aku tak pernah melupakan hal itu…"
" Mei, aku ingin kau sembuh, aku ingin kau bisa tersenyum seperti dulu, aku sangat suka lesung pipitmu yang manis, apakah kau tega meninggalkan sahabatmu ini?…." Tanpa sadar sahabat Yi Mei menangis, air matanya pun mulai menetes membasahi wajah Yi Mei.
" Mei… kau tahu, kau sangat berarti untukku, aku tak setuju kau disuntik mati, rasanya aku ingin membawamu kabur dari rumah sakit ini, aku ingin kau hidup, apakah kau tahu kenapa?… karena aku sangat mencintaimu, aku takut mengungkapkan padamu karena takut kau menolakku. "
" Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku, aku tetap ingin kau hidup, aku ingin kau hidup, Mei tolonglah, dengarkan aku Mei … bangunlah…!!“ Sahabatnya menangis, ia menggengam kuat tangan Yi Mei “Aku selalu berdoa Mei, aku harap Tuhan berikan keajaiban buatku, Yi Mei sembuh, sembuh total. Aku percaya, bahkan kau tahu?.. aku puasa agar doaku semakin didengar Tuhan“
" Mei aku tak kuat besok melihat pemakamanmu, kau jahat…!! kau sudah tak mencintaiku, sekarang kau mau pergi, aku sangat mencintaimu… aku menikah hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku, sehingga kau bisa mencari pria yang selalu kau impikan, hanya itu Mei…"
“Seandainya saja kau bilang kau mencintaiku, aku akan membatalkan pernikahanku, aku tak peduli… tapi itu tak mungkin, kau bahkan mau pergi dariku sebagai sahabat“
Sahabat Yi mei berbisik " Aku sayang kamu, aku mencintaimu " suaranya terdengar parau karena tangisan. Dan apa yang terjadi?…. Its amazing !! " Keajaiban CINTA " bisa menyembuhkan segalanya.
7 jam setelah itu dokter menemukan tanda tanda kehidupan dalam diri Yi Mei, jari tangan Yi Mei telah bisa bergerak, jantungnya, paru parunya dan organ tubuhnya bekerja, sungguh sebuah keajaiban !! Pihak medis menghubungi keluarga Yi Mei dan memberitahukan keajaiban yang terjadi. Dan sebuah mujizat lagi… masa koma lewat…. pada tgl 11 Des 1994.
Pada tanggal 14 Des 1994, saat itu Yi Mei bisa membuka matanya dan berbicara, sahabatnya ada disana, ia pun memeluk Yi Mei dan menangis bahagia. Dokter sangat kagum akan keajaiban yang terjadi. " Aku senang kau bisa bangun, kau sahabatku terbaik " Sahabatnya memeluk erat Yi Mei .
Yi Mei tersenyum serta berkata, " Kau yang memintaku bangun, kau bilang kau mencintaiku. Tahukah kau aku selalu ingin mendengar kata-kata itu, aku berpikir aku harus berjuang untuk hidup ". " Lei, aku mohon jangan tinggalkan aku ya, aku sangat mencintaimu ". Lei memeluk Yi Mei dan berkata " Aku sangat mencintaimu juga ".
Pada tanggal 17 Februari 1995, Yi Mei dan Lei menikah, mereka hidup dengan bahagia dan sampai dengan saat ini pasangan ini sudah memiliki 1 orang anak laki laki yang telah berusia 14 tahun. Kisah ini sempat menggemparkan Beijing.
Walaupun hal ini bisa mengakibatkan suatu dilema cinta yang menyakitkan hatinya.
Apabila tidak dapat diatasi maka akan terus membelit perasaan hingga sakit. Batinnya akan menjadi tersiksa karena memiliki rasa cinta yang tidak diketahui oleh orang yang anda cintai. Ungkapkanlah perasaan hati anda sebelum semuanya menjadi terlambat dan menjadi suatu penyesalan.
Kisah nyata ini terjadi di Beijing China. Seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, ia hanya selalu menyimpan di dalam hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.
Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak, tapi ia tersenyum "Aku harap kau bahagia". Sepanjang hari Yo Yi Mei bersedih, ia menjadi tidak ada semangat hidup, tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya.
12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yang akan segera dicetak kepada Yi mei, ia berharap Yi Mei akan datang, sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus dan tidak ceria bertanya, "Apa yang terjadi dengamu, kau ada masalah?"
Yi mei tersenyum semanis mungkin "Kau salah lihat, aku tak punya masalah apa apa, wah contoh undangannya bagus, tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna merah muda, lebih lembut…" Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya tesebut.
Sahabatnya tersenyum "Oh ya, hmmm... aku akan menggantinya, terimakasih atas sarannya Mei. Aku harus pergi menemui calon istriku, hari ini kami ada rencana melihat lihat perabotan rumah… daag". Yi Mei tersenyum, melambaikan tangan, hatinya yang sakit.
18 Juli 1994 Yi Mei terbaring di rumah sakit, Ia mengalami koma karena Yi Mei mengidap kanker darah stadium akhir. Sangat kecil harapan Yi Mei untuk hidup, semua organnya yang berfungsi hanya pendengaran, dan otaknya, yang lain bisa dikatakan “Mati“ dan semuanya memiliki alat bantu, hanya mukjizat yang bisa menyembuhkannya.
Sahabatnya setiap hari menjenguknya, menunggunya, bahkan menunda pernikahannya. Baginya Yi Mei adalah tamu penting dalam pernikahannya. Keluaga Yi Mei sendiri telah setuju untuk memberikan “Suntik Mati“ pada Yi Mei karena tak tahan melihat penderitaan yang dialami oleh Yi Mei.
Pada 10 Desember 1994, semua keluarga telah ikhlas dan setuju bahwa besok tanggal 11 Desember 1994 Yi Mei akan disuntik mati dan hanya sahabat Yi Mei yang memohon untuk diberi kesempatan berbicara yang terakhir dengannya.
Sahabatnya menatap Yi Mei yang dulu selalu bersamanya. Ia mendekat dan berbisik di telinga Yi Mei, " Mei apa kau ingat waktu kita mencari belalang, menangkap kupu kupu ?… kau tahu, aku tak pernah lupa hal itu, dan apa kau ingat waktu disekolah waktu kita dihukum bersama gara gara kita datang terlambat, kita langganan kena hukuman ya?"
"Apa kau ingat juga waktu aku mengejekmu, ketika kau terjatuh di lumpur saat kau ikut lomba lari. Kau marah dan mendorongku hingga aku pun kotor ?… Apakah kau ingat aku selalu mengerjakan PR di rumahmu?… Aku tak pernah melupakan hal itu…"
" Mei, aku ingin kau sembuh, aku ingin kau bisa tersenyum seperti dulu, aku sangat suka lesung pipitmu yang manis, apakah kau tega meninggalkan sahabatmu ini?…." Tanpa sadar sahabat Yi Mei menangis, air matanya pun mulai menetes membasahi wajah Yi Mei.
" Mei… kau tahu, kau sangat berarti untukku, aku tak setuju kau disuntik mati, rasanya aku ingin membawamu kabur dari rumah sakit ini, aku ingin kau hidup, apakah kau tahu kenapa?… karena aku sangat mencintaimu, aku takut mengungkapkan padamu karena takut kau menolakku. "
" Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku, aku tetap ingin kau hidup, aku ingin kau hidup, Mei tolonglah, dengarkan aku Mei … bangunlah…!!“ Sahabatnya menangis, ia menggengam kuat tangan Yi Mei “Aku selalu berdoa Mei, aku harap Tuhan berikan keajaiban buatku, Yi Mei sembuh, sembuh total. Aku percaya, bahkan kau tahu?.. aku puasa agar doaku semakin didengar Tuhan“
" Mei aku tak kuat besok melihat pemakamanmu, kau jahat…!! kau sudah tak mencintaiku, sekarang kau mau pergi, aku sangat mencintaimu… aku menikah hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku, sehingga kau bisa mencari pria yang selalu kau impikan, hanya itu Mei…"
“Seandainya saja kau bilang kau mencintaiku, aku akan membatalkan pernikahanku, aku tak peduli… tapi itu tak mungkin, kau bahkan mau pergi dariku sebagai sahabat“
Sahabat Yi mei berbisik " Aku sayang kamu, aku mencintaimu " suaranya terdengar parau karena tangisan. Dan apa yang terjadi?…. Its amazing !! " Keajaiban CINTA " bisa menyembuhkan segalanya.
7 jam setelah itu dokter menemukan tanda tanda kehidupan dalam diri Yi Mei, jari tangan Yi Mei telah bisa bergerak, jantungnya, paru parunya dan organ tubuhnya bekerja, sungguh sebuah keajaiban !! Pihak medis menghubungi keluarga Yi Mei dan memberitahukan keajaiban yang terjadi. Dan sebuah mujizat lagi… masa koma lewat…. pada tgl 11 Des 1994.
Pada tanggal 14 Des 1994, saat itu Yi Mei bisa membuka matanya dan berbicara, sahabatnya ada disana, ia pun memeluk Yi Mei dan menangis bahagia. Dokter sangat kagum akan keajaiban yang terjadi. " Aku senang kau bisa bangun, kau sahabatku terbaik " Sahabatnya memeluk erat Yi Mei .
Yi Mei tersenyum serta berkata, " Kau yang memintaku bangun, kau bilang kau mencintaiku. Tahukah kau aku selalu ingin mendengar kata-kata itu, aku berpikir aku harus berjuang untuk hidup ". " Lei, aku mohon jangan tinggalkan aku ya, aku sangat mencintaimu ". Lei memeluk Yi Mei dan berkata " Aku sangat mencintaimu juga ".
Pada tanggal 17 Februari 1995, Yi Mei dan Lei menikah, mereka hidup dengan bahagia dan sampai dengan saat ini pasangan ini sudah memiliki 1 orang anak laki laki yang telah berusia 14 tahun. Kisah ini sempat menggemparkan Beijing.
Keajaiban Cinta Yang Terpendam
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 14:43
No comments:
Post a Comment