Ilustrasi |
Penyakit jantung koroner menjadi momok yang menakutkan. Sebab, di antara sejumlah penyakit, jantung koroner menempati urutan pertama penyebab kematian.
"Sebanyak 40 persen meninggal akibat serangan jantung karena sebelumnya penderita tidak mengetahui mengidap penyakit jantung koroner," kata Dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dr. Hariadi, SpPD, SpJP (K), Minggu 16 Desember 2012
Menurut Hariadi, pria yang berusia di atas 55 tahun dan wanita berusia di atas 65 tahun sangat rentan penyakit jantung koroner. Namun, kini tak hanya orang tua yang rentan terhadap penyakit ini. "Pria dan wanita muda pun rentan terhadap serangan jantung koroner."
Gejala yang nampak pada penyakit jantung koroner, kata Hariadi, umumnya sering mengalami sakit bagian dada sebelah kiri seperti ditindih. Terkadang, menjalar ke daerah leher dan lengan sebelah kiri, disertai denyut jantung tidak teratur dan sesak napas.
"Untuk terhindar dari faktor risiko penyakit jantung koroner di antaranya tidak merokok, kurangi kelebihan berat badan, olah raga secara teratur dan rutin. Selanjutnya istirahat yang cukup. Yang tidak kalah penting rutin kontrol kadar kolesterol, tekanan darah dan gula darah," ungkapnya.
Lebih lanjut Hariadi menyatakan, ada lima penyakit jantung, penyakit jantung koroner, penyakit jantung katup, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung bawaaan dan penyakit otot jantung. Adapun penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke otot jantung tersumbat.
“Bila tersumbat total maka terjadi serangan jantung,” ucapnya.
Selain penyakit jantung koroner, stroke juga tercatat sebagai nomor pertama penyebab kematian. Penyakit stroke ini juga tidak saja menyerang pada usia lanjut, namun juga menyerang pada usia produktif.
"Ada anggapan bahwa penyakit stroke tidak dapat disembuhkan. Itu tidak benar,"kata neurolog UGM, Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, M.Med., Sc. SpS (K)
Menurut Rusdi penyakit stroke masih bisa dicegah dan diobati kendati setiap orang bisa dapat serangan stroke. “Stroke itu menyerang otak dan dapat sembuh setelah serangan stroke,” jelasnya
Bila terkena serangan stroke, tindakan utama yang dilakukan membawa pasien ke rumah sakit dalam waktu secepatnya. Ini agar masih bisa diselamatkan serta mencegah kecacatan dan kematian.
"Sebanyak 40 persen meninggal akibat serangan jantung karena sebelumnya penderita tidak mengetahui mengidap penyakit jantung koroner," kata Dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dr. Hariadi, SpPD, SpJP (K), Minggu 16 Desember 2012
Menurut Hariadi, pria yang berusia di atas 55 tahun dan wanita berusia di atas 65 tahun sangat rentan penyakit jantung koroner. Namun, kini tak hanya orang tua yang rentan terhadap penyakit ini. "Pria dan wanita muda pun rentan terhadap serangan jantung koroner."
Gejala yang nampak pada penyakit jantung koroner, kata Hariadi, umumnya sering mengalami sakit bagian dada sebelah kiri seperti ditindih. Terkadang, menjalar ke daerah leher dan lengan sebelah kiri, disertai denyut jantung tidak teratur dan sesak napas.
"Untuk terhindar dari faktor risiko penyakit jantung koroner di antaranya tidak merokok, kurangi kelebihan berat badan, olah raga secara teratur dan rutin. Selanjutnya istirahat yang cukup. Yang tidak kalah penting rutin kontrol kadar kolesterol, tekanan darah dan gula darah," ungkapnya.
Lebih lanjut Hariadi menyatakan, ada lima penyakit jantung, penyakit jantung koroner, penyakit jantung katup, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung bawaaan dan penyakit otot jantung. Adapun penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke otot jantung tersumbat.
“Bila tersumbat total maka terjadi serangan jantung,” ucapnya.
Selain penyakit jantung koroner, stroke juga tercatat sebagai nomor pertama penyebab kematian. Penyakit stroke ini juga tidak saja menyerang pada usia lanjut, namun juga menyerang pada usia produktif.
"Ada anggapan bahwa penyakit stroke tidak dapat disembuhkan. Itu tidak benar,"kata neurolog UGM, Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, M.Med., Sc. SpS (K)
Menurut Rusdi penyakit stroke masih bisa dicegah dan diobati kendati setiap orang bisa dapat serangan stroke. “Stroke itu menyerang otak dan dapat sembuh setelah serangan stroke,” jelasnya
Bila terkena serangan stroke, tindakan utama yang dilakukan membawa pasien ke rumah sakit dalam waktu secepatnya. Ini agar masih bisa diselamatkan serta mencegah kecacatan dan kematian.
Sumber: Viva.co.id
Inilah Dua Penyakit Yang Jadi Penyebab Utama Kematian
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 11:55
No comments:
Post a Comment