Ciuman Paling Maut di Dunia

http://www.didunia.net/
Ciuman Paling Maut di Dunia
Ciuman Paling Maut di Dunia - Ciuman dari orang tua bisa menjadi tanda sayangnya kepada buah hati. Namun sebaiknya berhati-hati ketika harus mencium bayi Anda, terlebih yang baru lahir, lahir prematur atau lahir dengan kondisi lemah. Salah-salah, bukti cinta Anda malah bisa membunuhnya.

Seperti yang terjadi pada Kaiden McCormick, bayi mungil yang meninggal setelah dicium ayahnya sendiri. Kaiden yang lahir prematur meninggal karena mengalami kegagalan multi organ setelah terinfeksi virus cold sore (oral herpes atau herpes di bibir) yang ditularkan oleh ayahnya lewat ciuman.

Kaiden menghabiskan 6 minggu dengan mesin penunjang hidup, tetapi dokter tidak dapat menyelamatkan nyawanya dan bayi malang ini meninggal pada usia yang baru dua bulan.

Kedua orang tuanya, Carl Maclaren (34 tahun) dan Marrie-Claire McCormick (28 tahun), sangat terkejut ketika putranya terserang virus herpes simpleks, penyakit yang dibawa oleh sebagian besar orang meski biasanya tidak aktif atau 'tidur'.

"Saya bertanya bagaimana mungkin bayi memiliki herpes. Ketika dokter mengatakan ini ditularkan dari virus cold sore, saya memandang Carl dan dia secara naluriah menyentuh bibirnya. Pada saat itu saya melihat hatinya berbelah menjadi dua," ujar Marrie-Claire McCormick, yang berasal dari Bootle, Merseyside, Inggris, seperti dilansir Dailymail.

Hati Carl sangat hancur mengetahui dialah yang menjadi penyebab kematian putranya. Sebagai ayah, ia menyalahkan dirinya sendiri.

"Tapi saya tidak pernah menyalahkan Carl. Semua yang dia lakukan dengan cinta dan kasih sayang. Dia telah menjadi ayah yang sempurna. Saya benci melihatnya menghukum diri sendiri," lanjut Marrie.

Kaiden lahir lima minggu prematur pada tanggal 28 Maret tahun lalu. Kelahiran ini merupakan kebahagiaan besar bagi pasangan Carl dan Marrie. Mereka memanjakan Kaiden dan setiap malam setelah mandi, mereka menghabiskan waktu mencium dan memeluknya sebelum tidur.

Tapi sebelum menginjak usia 2 minggu, Kaiden membuat kedua orang tuanya panik ketika tubuhnya berubah menjadi biru dan menolak untuk minum susu. Suhu tubuhnya naik, membiru dan sempat berhenti bernapas.

Paramedis tiba dalam beberapa menit dan bergegas membawanya ke Alder Hay Hospital di Liverpool, di mana Kaiden langsung dibawa ke resusitasi. Orang tua terus berjaga di samping tempat tidurnya, tapi 48 jam kemudian dokter memperingatkan untuk bertahan hidup Kaiden butuh ventilator.

Setelah enam minggu di rumah sakit, Kaiden masih belum bisa bernapas untuk dirinya sendiri. Dan ketika ia mulai menderita kejang, Marrie dan Carl diminta untuk mempertimbangkan mematikan segala mesin penunjang hidup.

"Kami diberitahu tak ada harapan dan sebagai ibu Anda ingin melindungi bayi Anda dari penderitaan, jadi kami membuat keputusan tersulit dalam hidup kami. Kami memberi izin untuk mematikan mesin sehingga ia bisa tidur (untuk selamanya). Ia diserahkan kepada saya dan saya meringkuk dan memeluknya saat ia menyelinap 'pergi'. Saya menciumnya dan mengatakan padanya betapa saya mencintainya. Saya menahannya dalam pelukan ketika dia tertidur untuk terakhir kalinya," kenang Marrie.

Virus cold sore memang mematikan pada kehidupan enam minggu pertama bayi. Cold sore disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), yang dibawa oleh kebanyakan orang, tetapi biasanya tidak aktif dan tidak berbahaya. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak fisik, seperti ciuman atau bahkan menyusui.

Sementara kebanyakan orang dewasa membawa virus tanpa risiko kesehatan, hal itu bisa berakibat fatal bagi bayi karena kekebalan tubuh yang rendah. Enam minggu pertama kehidupan adalah saat paling berisiko bagi bayi.

Meski sulit untuk dideteksi, tanda-tanda awal infeksi virus ini termasuk bayi tidak mau makan, mengantuk, demam, lemas berkulai dan tangisan yang tidak biasa.

Ciuman Paling Maut di Dunia
Posted by: Risalahati Dedic Ahmad Updated at: 17:00
Ciuman Paling Maut di Dunia RISALAHATI , By Risalahati, Published: 2013-03-12T17:00:00+07:00, Title: Ciuman Paling Maut di Dunia, Rating5 of 8765432 reviews

No comments:

Post a Comment