kembali keperasaan, banyak kasus bunuh diri terutama pada remaja, dikarenakan perasaannya lebih dominan dari pikirannya, sehingga pikirannya dilumpuhkan oleh perasaannya, sehingga banyak yang berlarut dalam kesedihan yang tak terhingga, perasaan yang mendominasi pikiran adalah sangat berbahaya, jadi dengan kata lain jangan pernah menasehati orang yang sedang jatuh cinta, karena orang jatuh cinta perasaannya mendominasi pikirannya.
sebelum masuk ke fakta dan kepercayaan, fakta adalah sesuatu kenyataan yang nyata, sedang kepercayaan adalah sesuatu yang dipercayai namun sering kali kebenarannya tidak seperti itu, nah faktanya sipria sedih ini mendapati pacarnya jalan dengan pria lain, kepercayaannya bisa berbagai macam, kepercayaan membangun adalah "mungkin saja ia hanya teman lama" kepercayaan yang merusak adalah "pokoknya kita putus, aku juga bisa selingkuh,cari pacar lagi." nah itulah kepercayaan, tanpa emosi yang dikendalikan oleh perasaan. mungkin sedikit rumit jika kita tak memahami tentang fakta dan kepercayaan ini, tapi begitulah, kadang kita hidup dengan pikiran, perasaan, fakta dan kepercayaan, intinya mulai sekarang jauhi film-film yang penuh dengan kesedihan, penuh dengan kejahatan, penuh dengan dendam, jika pikiran kita dijejali dengan hal-hal seperti itu maka dominan kita akan mempengaruhi kesedihan dan kalau kita putus dengan orang lain bukan tak mungkin bunuh diri akan dilakukannya, maka untuk mencegah itu semua, Sang Guru selalu menekankan Pikiran, kendalikan pikiran, selalu sadar dan jangan sampai pikiran dilumpuhkan oleh perasaan, sama halnya orang di pelet atau diguna-guna, kalau orang yang berpikiran fokus tidak akan kena oleh pelet atau sihir.Selagi pikiran kita masih dalam kesadaran mari berbuat kearah yang lebih baik
Pikiran dan perasaan fakta dan kepercayaan
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 08:05
No comments:
Post a Comment