Di ujung gelap dibilas air hujan
Gigil kuyup membalut tubuh kami yang koyak
Dengan bekal setumpuk sampah yang kami bawa sepanjang siang
Entah untuk apa ..
Kebahagiaanku adalah saat menemukan nasi sisa
Bersama tikus dan kecoak kami makan bersama
Lusuh debu dan robek bajuku tak berganti
Riuh hujan dan terik matahari tak menghakimi
Tak seperti engkau yang hanya "diam" tanpa simpati
Dan tak pernah kau sebut nama "kami" ditiap janji
Apakah kau pikir tuhan telah kerdilkan hidup kami?
Tidak.. justru hanya DIA lah yang menyuapiku tiap hari
mengajakarkan kebahagiaan dari cara yang tak pernah kalian pikirkan
Lagian apakah kamu tidak pernah berikir
Mana ada orang gila yang bisa membuat tulisan seindah ini
Dengan bekal setumpuk sampah yang kami bawa sepanjang siang
Entah untuk apa ..
Kebahagiaanku adalah saat menemukan nasi sisa
Bersama tikus dan kecoak kami makan bersama
Lusuh debu dan robek bajuku tak berganti
Riuh hujan dan terik matahari tak menghakimi
Tak seperti engkau yang hanya "diam" tanpa simpati
Dan tak pernah kau sebut nama "kami" ditiap janji
Apakah kau pikir tuhan telah kerdilkan hidup kami?
Tidak.. justru hanya DIA lah yang menyuapiku tiap hari
mengajakarkan kebahagiaan dari cara yang tak pernah kalian pikirkan
Lagian apakah kamu tidak pernah berikir
Mana ada orang gila yang bisa membuat tulisan seindah ini
Sudut Temaram Lampu Jalanan
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 00:05