Saya berharap yang membaca postingan saya adalah bani Adam, sama seperti saya yang juga bani Adam. Nabi Adam alaihissalam merupakan musuh bebuyutan Iblis, karena hadirnya Nabi Adam alaihissalam telah membuat Iblis terusir dari jannah dan Allah menghukumnya tersesat selama-lamanya. Namanya musuh bebuyutan, sampai anak turun Nabi Adam alaihissalam pun jadi sasaran Iblis dan bala tentaranya.
Bukalah Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 16-17, di sini akan kita temui sumpah Iblis yang akan menjerumuskan kita dari ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
“Iblis menjawab : Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)
Di dalam ayat ini Allah Ta’ala mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 16-17 di atas adalah:
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”: Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim), ( akhirat adalah masa depan kita).
“Dan dari belakang mereka”: membuat mereka cinta kepada dunia (Wa MinKholfihim), ( dunia selalu di belakang kita ).
“dari kanan”: urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas (Wa ‘An Aimaanihim)
“Dan dari kiri mereka”: dan manusia akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).
Akan tetapi Iblis tidak akan bisa menyesatkan kita dari arah atas dan bawah kita, kenapa?
Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: “Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?” Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka” (At-Tafsir Al-Kabir V/215)
Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395)
Inilah ambisi Iblis untuk menyesatkan semua bani Adam sampai tidak tersisa seorang pun dari mereka kecuali yang bersyukur dan taat kepada Allah. Secara realita, ternyata program syaithan ini menjadi kenyataan karena mayoritas bani Adam telah terperangkap dalam jebakan-jebakannya, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas.
Cara Iblis membuat perangkap untuk menyesatkan Bani Adam
Dalam rangka menyesatkan bani Adam dari jalan yang lurus, Iblis mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada enam tingkatan jebakan yang dipasang Iblis untuk menjerat bani Adam. Saya mendapati enam macam ini dari buku yang saya baca, karya Abu Abdurrahman Shabry bin Salamah Sahin dengan judul asli “Ash-Shira’ Ma’asy-Syaithan”, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Pustaka Al-Kautsar.
Enam tingkatan itu adalah sebagai berikut :
Iblis akan berupaya menjerumuskan bani Adam ke lembah kekafiran atau kesyirikan. Kekafiran dan kesyirikan merupakan dosa tertinggi yang tak akan diampuni oleh Allah atas pelakunya. Maka Iblis begitu giat untuk mempromosikan kesyirikan ini. Iblis membuat tuhan-tuhan selain Allah yang semua itu diyakini bani Adam sebagai tandingan adanya tuhan selain Allah. Banyak Bani adam yang terjebak dengan jebakan ini, namun tak sedikit pula yang selamat. Namun bila bani Adam selamat dari jebakan ini Iblis akan menggunakan cara berikutnya.
Iblis akan berusaha menjatuhkan bani Adam ke lembah bid’ah sehingga ia mengamalkan bid’ah dan menjadi ahlul bid’ah. Iblis tidak akan melarang bani Adam untuk menyembah Allah tanpa menyekutukan dengan selain-Nya, namun Iblis akan menyusupkan ajaran-ajaran yang tidak berasal dari al-qur’an dan sunnah Rasulullah shalallahu’alaihi wa salama ke dalam ajaran Islam. Sehingga para ahli bid’ah akan menyibukkan diri dengan amalan-amalan bid’ah, bani Adam mengira perbuatan mereka tidak menyimpang karena bagusnya Iblis membungkus amalan bid’ah menjadi seakan-akan amalan sunnah.Bani Adam akan selamat bila membentengi diri dengan mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salama secara benar. Namun bila bani Adam termasuk ahli sunnah dan tidak mampu diperdaya, maka iblis akan menggunakan cara berikutnya.
Iblis akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa besar. Dosa besar memang tidak menyeret pelakunya kepada kekafiran, akan tetapi akan menyeret bani adam kepada neraka. Banyak sekali Bani Adam terjebak ke dalam jebakan ini, tiap hari kita dengar berita pembunuhan, perzinaan, dan banyak lagi dosa-dosa besar terjadi. Namun bila Allah menjaganya, maka syaithan akan menggoda dengan cara lain.
Iblis akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa kecil dan menganggapnya remeh. Dosa kecil seringkali dianggap remeh, padahal sesuatu yang kecil bila berlangsung terus-menerus dan berlangsung lama akan menjadi besar pula. Sekecil apapun peluang, Iblis tak akan melewatkannya walaupun dengan dosa kecil. Bila gagal, maka Iblis akan menggoda dengan cara lain.
Iblis akan menyibukkan bani Adam dengan perkara mubah sehingga mereka lalai dari perkara pokok. Perkara mubah adalah perkara yang boleh dilakukan, mubah bila dilakukan tidak membuat kita berdosa, namun juga tidak akan mengandung pahala, tergantung niat kita. Mubah lebih sering mengandung amalan dunia, sehingga bila kita disibukkan dengan hal-hal yang mubah maka kita akan menderita kerugian akhirat yang besar. Kita tidak berdosa akantetapi pahala akhirat kita tidak akan bertambah, statis… ini merupakan kerugian bagi bani Adam. Namun bila bani Adam selamat dari perangkap ini, maka Iblis akan menggunakan cara yang terakhir.
Iblis akan menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah nilai pahalanya, misalnya dia menyibukkan bani Adam dengan amal sunnah sehingga melalaikannya dari amal wajib. Demikian seterusnya. Iblis akan menyibukkan bani Adam dengan salat qiyamul lail, namun membuat lalai dari shalat subuh berjamaah. begitu seterusnya.
Bila ada seorang yang selamat dari enam perangkap syaithan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Ta’ala.
Dalam penjelasan lain ada satu lagi makar yang dilancarkan Iblis kepada Bani Adam yang Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salama pun tak akan selamat dari makar ini. Iblis menguasai orang-orang kafir yang zhalim untuk menyiksa kaum mukmin. Sampai saat ini masih kita lihat makar Iblis yang satu ini masih berlangsung.
Demikian merupakan per4angkap-perangkap Iblis yang harus kita kenal. Renungkanlah, maka kita akan tahu sejauh mana kita telah terjerumus ke dalam perangkap Iblis ini.Dari poin 1 s/d 6, mana yang pernah kita dapati pada diri kita.
Bani Adam, waspadalah…Iblis tak akan melepaskan sekecil apapun peluang yang dimilikinya untuk menjebak kita. Tetap mohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah akan menyelamatkan kita dari jebakan-jebakan Iblis dan bala tentaranya.
Sumber : http://www.menjelma.com/2012/10/maha-dasyatnya-ketika-bani-adam-melawan.html#ixzz2C1MdiYbf
Maha Dasyatnya Ketika Bani Adam Melawan Iblis
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 22:06
No comments:
Post a Comment