Kefasihan burung-burung istana hanyalah gema: di manakah percakapan burung-burung Sulaiman?
Bagaimana engkau akan mengenal pekik mereka, sementara engkau tak pernah melihat Sulaiman walau hanya selintas?
Jauh di seberang Timur dan Barat, terbentang sayap-sayap burung yang lagunya menggetarkan hati para pendengarnya:
Dari ’Arsy Tuhan ke bumi dan sebaiknya ia terbang dalam kemuliaan dan keagungan.
Burung yang terbang tanpa Sulaiman ini hanyalah seekor kelelawar yang jatuh cinta kepada kegelapan.
Dekatkan dirimu pada Sulaiman, O kelelawar hina, jangan biarkan dirimu selamanya dalam kegelapan.
Terbanglah ke arah itu hanya satu elo, dan seperti elo yang engkau inginkan menjadi norma ukuran.
Sekalipun dengan pincang dan tertatih-tatih berjalan ke arah itu engkau akan dibebaskan dari kepincangan dan ketertatihan.
Bagaimana engkau akan mengenal pekik mereka, sementara engkau tak pernah melihat Sulaiman walau hanya selintas?
Jauh di seberang Timur dan Barat, terbentang sayap-sayap burung yang lagunya menggetarkan hati para pendengarnya:
Dari ’Arsy Tuhan ke bumi dan sebaiknya ia terbang dalam kemuliaan dan keagungan.
Burung yang terbang tanpa Sulaiman ini hanyalah seekor kelelawar yang jatuh cinta kepada kegelapan.
Dekatkan dirimu pada Sulaiman, O kelelawar hina, jangan biarkan dirimu selamanya dalam kegelapan.
Terbanglah ke arah itu hanya satu elo, dan seperti elo yang engkau inginkan menjadi norma ukuran.
Sekalipun dengan pincang dan tertatih-tatih berjalan ke arah itu engkau akan dibebaskan dari kepincangan dan ketertatihan.
BURUNG-BURUNG SULAIMAN
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 21:48
No comments:
Post a Comment