Indera duniawi adalah tangga menuju ke dunia ini; indera religi adalah tangga menuju ke Surga.
Mintalah kesejahteraan indera itu dari tabib; mintalah kesejahteraan indera ini dari dari kekasih Tuhan.
Jalan spiritual adalah menghancurkan tubuh dan, setelah itu, memperbaikinya demi kemakmuran:
Hancurkan rumah itu demi harta keemasan, dan dengan harta itu pula bangunlah rumah yang lebih baik daripada yang sebelumnya;
Bendunglah air dan bersihkanlah dasar sungai, kemudian biarkanlah air minum mengalir ke dalamnya;
Torehlah kulit dan cabutlah duri, kemudian biarkan kulit segar tumbuh menutupi luka;
Runtuhkanlah dan rebutlah benteng dari orang kafir, kemudian bangunlah di atasnya ratusan menara dan kubu pertahanan.
Kadang kala tindakan Tuhan nampak seperti ini, kadang kala justru sebaliknya: agama (yang benar) tak lain hanyalah kebingungan.
(Yang kumaksudkan) bukan orang yang bingung sehingga memalingkan punggung kepada-Nya; bukan itu, melainkan orang yang bingung dan tenggelam serta mabuk karena Sang Kekasih.
Sementara wajah orang lain hanya menghadap dirinya sendiri, wajahnya menghadap Sang Kekasih.
Tataplah wajah setiap orang dengan seksama, perhatikan baik-baik: mungkin dengan melayani (para Sufi) engkau akan mengetahui wajah (Orang Suci).
Karena setan sering berwajah Adam, jangan ulurkan tanganmu ke sembarang tangan;
Karena pemburu unggas yang bersiul memikat burung dia telah bertekad untuk menangkap,
Siapa yang mendengar siulnya dan turun dari udara ’kan menemukan dirinya telah terjerat,
Begitulah caranya orang keji mencuri bahasa para darwis untuk memikat dan menipu si lugu.
Perbuatan orang-orang suci itu seperti cahaya dan panas; perbuatan orang-orang jahat itu tipu muslihat dan tak tahu malu.
Mintalah kesejahteraan indera itu dari tabib; mintalah kesejahteraan indera ini dari dari kekasih Tuhan.
Jalan spiritual adalah menghancurkan tubuh dan, setelah itu, memperbaikinya demi kemakmuran:
Hancurkan rumah itu demi harta keemasan, dan dengan harta itu pula bangunlah rumah yang lebih baik daripada yang sebelumnya;
Bendunglah air dan bersihkanlah dasar sungai, kemudian biarkanlah air minum mengalir ke dalamnya;
Torehlah kulit dan cabutlah duri, kemudian biarkan kulit segar tumbuh menutupi luka;
Runtuhkanlah dan rebutlah benteng dari orang kafir, kemudian bangunlah di atasnya ratusan menara dan kubu pertahanan.
Kadang kala tindakan Tuhan nampak seperti ini, kadang kala justru sebaliknya: agama (yang benar) tak lain hanyalah kebingungan.
(Yang kumaksudkan) bukan orang yang bingung sehingga memalingkan punggung kepada-Nya; bukan itu, melainkan orang yang bingung dan tenggelam serta mabuk karena Sang Kekasih.
Sementara wajah orang lain hanya menghadap dirinya sendiri, wajahnya menghadap Sang Kekasih.
Tataplah wajah setiap orang dengan seksama, perhatikan baik-baik: mungkin dengan melayani (para Sufi) engkau akan mengetahui wajah (Orang Suci).
Karena setan sering berwajah Adam, jangan ulurkan tanganmu ke sembarang tangan;
Karena pemburu unggas yang bersiul memikat burung dia telah bertekad untuk menangkap,
Siapa yang mendengar siulnya dan turun dari udara ’kan menemukan dirinya telah terjerat,
Begitulah caranya orang keji mencuri bahasa para darwis untuk memikat dan menipu si lugu.
Perbuatan orang-orang suci itu seperti cahaya dan panas; perbuatan orang-orang jahat itu tipu muslihat dan tak tahu malu.
TANGGA MENUJU KE SURGA
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 21:43
No comments:
Post a Comment