”O Burung Merak, jangan kaucabik bulu-blumu, kecuali hanya menghentikan
hatimu dari kebanggaan karenanya: adanya musuh itu sangat diperlukan
untuk mengibarkan Perang Suci.
Tiada mungkin ada upaya menahan diri kalau nafsu tak ada: tiada musuh, apa gunanya keberanian?
Dengarlah, jangan mengebiri dirimu, jangan jadi rahib: Kesucian tergantung pada adanya nafsu.
Perintah Tuhan, ’Makanlah kamu’ adalah untuk memikat selera; lantas, ’Janganlah berlebih-lebihan’: itu adalah kesederhanaan.
Tanpa rasa pedih menolak keinginan diri bukanlah protasis; karenanya apodosis tidak akan mengikuti.
Betapa mengagumkannya protasis itu alangkah menggembirakannya apodosis itu-suatu imbalan jasa yang memikat hati serta meningkatkan kehidpan ruh!”
Tiada mungkin ada upaya menahan diri kalau nafsu tak ada: tiada musuh, apa gunanya keberanian?
Dengarlah, jangan mengebiri dirimu, jangan jadi rahib: Kesucian tergantung pada adanya nafsu.
Perintah Tuhan, ’Makanlah kamu’ adalah untuk memikat selera; lantas, ’Janganlah berlebih-lebihan’: itu adalah kesederhanaan.
Tanpa rasa pedih menolak keinginan diri bukanlah protasis; karenanya apodosis tidak akan mengikuti.
Betapa mengagumkannya protasis itu alangkah menggembirakannya apodosis itu-suatu imbalan jasa yang memikat hati serta meningkatkan kehidpan ruh!”
”TIADA RAHBANIYYAH DALAM ISLAM”
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 21:56
No comments:
Post a Comment