Baru Oktober lalu, waralaba penjual kopi terkenal asal Seattle, Amerika Serikat, Starbucks mendirikan kantor pertama di Mumbai, India. Starbucks yang bekerja sama dengan Tata Global Beverages Ltd telah membangun tiga gerai Starbucks di Mumbai akhir tahun lalu.
Sayangnya, realisasi tersebut jauh di bawah target yang telah ditentukan. Awalnya, akan ada 50 Starbucks di Mumbai akhir tahun lalu.
CEO Starbucks, Howard Schultz mengaku mereka datang ke India dengan embel-embel memalukan. Menurut berita yang dilansir dari International Business Times Oktober 2012, awal tahun 2012 lalu Starbucks menyombongkan diri bisa membangun 50 gerai Starbucks di Mumbai dan Delhi. Nyatanya, sampai tahun 2012 hanya tiga yang terealisasi.
Bahkan, Starbucks perdana di Dehli baru diresmikan kemarin, Kamis (7/2). Lebih jauh lagi, lobi antara Starbucks dengan Tata telah dilakukan sejak 2007 lalu.
Apa pasal? Ternyata, hukum perdagangan di India yang mengharuskan penanam modal membangun infrastruktur sendiri adalah hambatannya. Infrastruktur tersebut termasuk jalan dan gudang penyimpanan.
Selain itu, pertumbuhan bisnis di India yang cenderung melambat juga menjadi masalah. Salah satu penyebabnya adalah birokrasi. Birokrasi di India terkenal paling buruk di Asia. Bahkan lebih bagus dibanding Vietnam, Indonesia dan Filipina.
Di Indonesia sendiri, Starbucks telah masuk sejak 11 tahun yang lalu di bawah pengelolaan PT Mitra Adiperkasa. Saat ini, telah terdapat 120 gerai Starbucks di Indonesia.
Hal itu menjadi bukti bahwa Indonesia lebih seksi ketimbang India. Padahal, India adalah negara dengan ekonomi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan China. Dari sisi ini, Indonesia patut berbangga hati.
[rin]
Sumber: Merdeka.com
Kebanggaan Indonesia di balik Starbucks pertama di India
Posted by: Risalahati
Dedic Ahmad Updated at: 08:19
No comments:
Post a Comment